• Beranda
  • Berita
  • BI: Inflasi pangan perlu dijaga 5 persen agar target inflasi tercapai

BI: Inflasi pangan perlu dijaga 5 persen agar target inflasi tercapai

3 Oktober 2022 10:36 WIB
BI: Inflasi pangan perlu dijaga 5 persen agar target inflasi tercapai
Tangkapan layar - Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman dalam webinar tentang Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Sulampua yang dipantau di Jakarta, Senin (3/10/2022). ANTARA/Sanya Dinda/pri.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengatakan inflasi pangan yang terjaga di kisaran 5 persen dapat membuat target inflasi nasional yang sebesar plus minus 4 persen di 2022 tercapai.

“Inflasi kita pada Agustus mencapai 4,69 persen secara tahunan, inflasi pangan hampir 9 persen. Kalau kita berhasil menjaga inflasi pangan 5 persen sesuai target TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), inflasi bisa turun kurang lebih 4 persen,” katanya dalam webinar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Sulampua, Senin.

Untuk itu BI bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, termasuk pemda di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), untuk mengendalikan harga pangan dengan menjaga pasokan.

“Beragam program dijalankan, seperti operasi pasar, kerja sama antar-daerah untuk memastikan kelancaran distribusi, dan beberapa upaya memastikan ketahanan pangan,” katanya.

Menurutnya, pemerintah masih terus memastikan agar transmisi kenaikan harga komoditas pangan dan energi dunia kepada harga di dalam negeri tidak membuat inflasi melonjak signifikan hingga menyulitkan masyarakat.

Baca juga: BI perkirakan inflasi pada September 2022 capai 1,10 persen

Melalui GNP IP di Sulampua, BI meluncurkan program operasi pasar murah yang dapat diintegrasikan dengan teknologi digital serta subsidi transportasi.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk produksi komoditas pangan dengan subsidi bunga 3 persen juga terus dipromosikan guna mempertahankan pasokan pangan di daerah.

“Ke depan kita masih bisa meningkatkan pengendalian inflasi dengan membuat sistem dari GNP IP. Ini tak sekadar kegiatan memastikan ketahanan pangan, tapi dilakukan juga dengan terdigitalisasi dan memerhatikan konsep ekonomi hijau,” ucapnya.

Adapun GNP IP sudah dilakukan oleh BI di 32 kantor wilayah dan akan diteruskan sampai dijalankan oleh seluruh 46 kantor wilayah hingga 2023 mendatang dengan fokus jaga pasokan komoditas cabai.

Namun demikian, komoditas lain yang menjadi perhatian tiap pemerintah daerah seperti bawang merah dan bawah putih juga menjadi perhatian BI di tiap wilayah.

“Kita koordinasikan semua kinerja TPID yang kita lakukan yaitu jaga keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi antar daerah sehingga inflasi bisa ditangani lebih baik lagi,” ucapnya.

Baca juga: BI proyeksikan inflasi inti kembali ke sasaran pada kuartal III 2023

Baca juga: Menjinakkan inflasi dengan penyesuaian bunga acuan BI

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022