• Beranda
  • Berita
  • Kemenkominfo: Tim independen usut tragedi Kanjuruhan

Kemenkominfo: Tim independen usut tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022 10:01 WIB
Kemenkominfo: Tim independen usut tragedi Kanjuruhan
Ratusan suporter bola di Kota Medan, Sumatera Utara menyalakan 1.000 lilin hingga doa bersama di Taman Ahmad Yani, Medan pada Senin malam, sebagai bentuk berduka cita dan belasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan ratusan orang. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan pemerintah sudah membentuk tim independen untuk mengusut tragedi Kanjuruhan.

"Pemerintah membentuk tim independen untuk mengusut insiden Kanjuruhan ini. Menteri Pemuda dan Olahraga juga telah diminta memanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait dengan peraturan pertandingan," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, dalam siaran pers diterima di Jakarta, Selasa.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, sementara Menpora Zainuddin Amali sebagai Wakil Ketua dan Mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Nur Rochmad sebagai Sekretaris.

Anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan adalah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Sumaryanto, Wakil Ketum 1 KONI Mayjen TNI (Purn.) Suwarno, akademisi Rhenald Kasali, pengamat olahraga Akmal Marhali, jurnalis olahraga Harian Kompas Anton Sanjoyo, AFC Security Officer Nugroho Setiawan, mantan Kepala BNPB Doni Monardo, mantan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen Pol (Purn.) Sri Handayani, mantan pimpinan KPKLaode M. Syarif dan mantan pemain Timnas Kurniawan Dwi Yulianto.

Menurut Usman, tim ini akan bekerja cepat karena lokasi mudah dijangkau. TGIPF tragedi Kanjuruhan bekerja mulai Selasa.

"Mari kita percayakan kepada tim independen untuk investigasi kasus ini," kata Usman.

Pemerintah memastikan penanganan dan menanggung biaya perawatan bagi korban yang terluka dan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal sesuai dengan aturan.

Sambil TGIPF tragedi Kanjuruhan bekerja, Usman mengimbau masyarakat tidak menyebarkan foto atau video di media sosial yang berpotensi membuat situasi tidak kondusif.

"Pemerintah memastikan akan menyelesaikan insiden Kanjuruhan ini. Masyarakat diminta untuk mendukung proses tersebut dengan menjaga situasi kondusif. Kita percayakan kepada tim independen," kata Usman.

Masyarakat, kata Usman, bisa memberikan dukungan dalam bentuk informasi jika diperlukan. Misalnya, menjadi saksi karena TGIPF akan mengumpulkan data dari lapangan.

Usman mengucapkan belangsungkawa kepada keluarga korban meninggal dan mengharapkan korban luka segera sembuh.

Pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) berakhir ricuh hingga ratusan orang meninggal dunia.


Baca juga: Suporter Probolinggo nyalakan lilin dan berdoa untuk korban Kanjuruhan

Baca juga: Kemarin, tragedi Kanjuruhan hingga kasus Ferdy Sambo

Baca juga: Keluarga korban tragedi Kanjuruhan diberi layanan psikososial

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022