"Saya percaya bahwa tim pencari fakta yang terdiri dari tokoh-tokoh yang kredibel bisa bertugas degan baik," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan-nya usai mengikuti doa dan tahlil untuk para korban Tragedi Kanjuruhan, beberapa waktu lalu.
Menurut Gus Yahya, peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan adalah musibah luar biasa. Dari segi ukuran, insiden memilukan tersebut dianggap sebagai tragedi internasional.
Baca juga: Menpora pastikan TGIPF berpihak pada korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Presiden minta TGIPF Tragedi Kanjuruhan tuntaskan tugas dalam sebulan
"Saya atas nama PBNU mengajak semua warga NU maupun masyarakat pada umumnya agar di dalam musibah yang begitu besar ini kita tetap memelihara husnuzon prasangka baik kepada Allah," ajak dia.
Untuk membantu korban, NU membentuk satuan gugus tugas tragedi Kanjuruhan dengan mendirikan Posko Terpadu yang berlokasi di Kantor PCNU Kabupaten Malang.
Di bawah pengawasan langsung Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Posko Terpadu dibentuk dengan melibatkan semua unsur. Mulai dari PBNU, PWNU, PCNU serta lembaga dan banom di bawah NU yakni Ansor, Fatayat, Muslimah hingga Lazisnu dan Lembaga Dokter NU.
"Bagi NU ini wajib dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab NU," ujar Gus Yahya.
Meskipun telah mendirikan posko terpadu, Gus Yahya tetap memerintahkan personel posko untuk proaktif mendatangi keluarga korban.
"Yang yatim juga harus diurus sampai mandiri. Jangan hanya bayari SPP, tapi harus dipikirkan sampai dia bisa hidup mandiri," ucap dia.
Baca juga: Mahfud: Pemerintah bentuk TGIPF usut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Menpora sebut TGIPF bekerja secara sinergi usut tragedi Kanjuruhan
Senada dengan itu, Ketua PCNU Kota Malang KH Isrohunnajah menyambut baik gagasan PBNU yang memberikan santunan kepada keluarga korban.
Santunan diberikan kepada perwakilan dua keluarga korban serta kepada para Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) yang kemudian akan disalurkan kepada keluarga korban.
"Keluarga akan didatangi langsung. Kita nanti juga akan tahlil dan memberikan santunan di rumah-rumah keluarga korban," ujar KH Isrohunnajah.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022