• Beranda
  • Berita
  • Warga Jaksel diminta rajin lakukan pemberantasan sarang nyamuk

Warga Jaksel diminta rajin lakukan pemberantasan sarang nyamuk

4 Oktober 2022 19:43 WIB
Warga Jaksel diminta rajin lakukan pemberantasan sarang nyamuk
Warga menguras tempat penampungan air di Jakarta, Kamis (5/3/2020). ANTARA/Muhammad Zulfikar

Yang efektif adalah PSN yang menghajar tempat siklus nyamuk

Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) meminta warga di daerah itu untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena hal itu salah satu solusi ampuh untuk mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD). 

"Yang efektif adalah PSN yang menghajar tempat siklus nyamuk, biasanya terjadi di daerah perbatasan. Karena itu warga hendaknya rajin lakukan itu," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho saat ditemui, di Jakarta, Selasa.

Ali menambahkan penyakit DBD tidak bisa dihilangkan, namun jentik-jentik nyamuk bisa dimusnahkan.

Maka dari itu, menurut dia, para juru pemantau jentik (jumantik) menjadi ujung tombak untuk memastikan penurunan penyakit DBD yang menyerang wilayah.

"Jadi, pemerintah memastikan jumantik mandiri benar-benar bekerja. Kan tiap rukun tetangga (RT) ada jumantik mandiri dan kita selalu mengingatkan," katanya.

Baca juga: Pemkot Jaktim ajak warga antisipasi DBD dengan jadi jumantik mandiri

Selain itu, Ali menuturkan penyemprotan asap dengan menyemburkan racun pembunuh nyamuk dewasa atau biasa disebut insektisida belum efektif memusnahkan jentik nyamuk lantaran pengasapan hanya bekerja dalam membunuh nyamuk dewasa.

"Sedangkan untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk belum bisa dimusnahkan melalui upaya itu," kata dia.

"Untuk itu masyarakat dihimbau untuk melakukan PSN di lingkungan sekitar mereka dengan menerapkan 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang," katanya.

Sebelumnya, data Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyebutkan, kasus DBD di wilayah tersebut sebanyak 757 sejak Januari hingga Juni 2022.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengingatkan masyarakat bahwa DBD tidak hanya menyerang usia anak-anak namun juga usia dewasa, terutama pada musim hujan.

Baca juga: Sudinkes Jakut imbau warga cek darah ke lab untuk antisipasi DBD

“Harapannya, masyarakat dengan musim penghujan ini mewaspadai demam berdarah yang mengintai kita. DBD tidak hanya pada anak anak, orang dewasa juga ya dan kalau tidak cepat diobati bisa berbahaya dan menimbulkan kematian juga,” katanya dalam acara Siaran Sehat yang disiarkan secara daring, Senin.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022