• Beranda
  • Berita
  • Wapres Ma'ruf Amin minta ekonomi syariah masuk ke kurikulum pesantren

Wapres Ma'ruf Amin minta ekonomi syariah masuk ke kurikulum pesantren

6 Oktober 2022 17:42 WIB
Wapres Ma'ruf Amin minta ekonomi syariah masuk ke kurikulum pesantren
Wapres Ma'ruf Amin bersama dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di pembukaan "Indonesia Sharia Economic Festival" (ISEF) ke-9 tahun 2022 di Jakarta, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Desca Lidya Natalia

Pesantren di seluruh pelosok negeri harus terus kita dorong untuk menggalakkan kegiatan dan pembelajaran di bidang ekonomi dan keuangan syariah di dalam kurikulumnya

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta agar ekonomi dan keuangan syariah dapat masuk ke kurikulum pondok pesantren.

"Pesantren di seluruh pelosok negeri harus terus kita dorong untuk menggalakkan kegiatan dan pembelajaran di bidang ekonomi dan keuangan syariah di dalam kurikulumnya," kata Wapres Ma'ruf Amin saat membuka "Indonesia Sharia Economic Festival" (ISEF) ke-9 tahun 2022 di Jakarta, Kamis.

Pemberdayaan ekonomi syariah berbasis pesantren, menurut Wapres, saat ini telah berjalan perlu terus ditingkatkan.

"Selain dapat meningkatkan pasokan pangan dan komoditas nasional, ekonomi pesantren juga mampu menembus pasar ekspor. Dengan demikian, penguatan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia bergerak mulai dari akar rumput hingga ke level pembuat kebijakan, mulai dari usaha mikro hingga pengusaha besar," ungkap Wapres.

Wapres pun meminta agar para pelaku ekonomi syariah harus fokus, mengoptimalkan seluruh modalitas dan kekuatan yang dimiliki untuk bertahan di situasi yang tidak menentu seperti saat ini dan terus berikhtiar untuk mencapai seluruh target yang telah ditetapkan.

"Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi," tambah Wapres.

Pada triwulan II-2022, sebanyak 51,47 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga.

Menurut Wapres, pemerintah terus menjaga level daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai yang mensasar rumah tangga maupun UMKM.

"Pemerintah juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Produk-produk buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM, tidak kalah mutunya. Produk fesyen hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri. Ini harus terus kita tingkatkan," kata Wapres.

Apalagi saat ini peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global sangat baik.

"Hal ini bisa kita capai karena adanya sinergi erat di antara semua pemangku kepentingan, tidak terkecuali Bank Indonesia. Ekonomi syariah yang semakin menguat telah memberi daya dukung bagi stabilitas ekonomi nasional, karena teruji dalam melewati siklus ekonomi," tambah Wapres.

Ekonomi syariah, menurut Wapres, juga dapat diandalkan untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan karena bertumpu pada sektor riil sehingga berperan penting dalam pengamanan pasokan nasional.

"Dana sosial syariah lah yang menjadi salah satu pilar ekonomi dan keuangan syariah, telah didistribusikan kepada masyarakat untuk membantu menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, Ziswaf (zakat, infak, sedekah, wakaf) juga menjadi instrumen yang efektif untuk pemberdayaan ekonomi umat yang pada gilirannya kita harapkan dapat mengentaskan kemiskinan serta ketimpangan sosial-ekonomi," jelas Wapres.

Ikut hadir dalam pembukaan ISEF ke-9 antara lain Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Wapres: Kelesuan ekonomi dan ancaman resesi global semakin menguat

Baca juga: Wapres: Penguatan ekosistem Global Halal Hub permudah hilirisasi

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022