• Beranda
  • Berita
  • Hamilton ingin tim yang langgar batas anggaran dapat hukuman berat

Hamilton ingin tim yang langgar batas anggaran dapat hukuman berat

6 Oktober 2022 19:08 WIB
Hamilton ingin tim yang langgar batas anggaran dapat hukuman berat
Pebalap tim Mercedes Lewis Hamilton pada sesi latihan bebas Grand Prix Singapura, Sirkuit Marina Bay. (1/10/2022) (AFP/MOHD RASFAN)

Saya kira apabila itu ditunda adalah karena mereka benar-benar menjalankan tugasnya dengan serius

Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton pada Kamis menyatakan tim-tim Formula 1 yang melanggar batas bujet harus mendapat hukuman berat.

Federasi otomotif internasional FIA sedianya merilis hasil audit keuangan tim-tim kompetitor musim 2021, yang harus mematuhi regulasi batas bujet sebear 145 juta dolar AS. Namun, hasil investigasi itu baru akan diungkapkan pada Senin, 10 Oktober mendatang.

Rumor yang beredar di paddock Grand Prix Singapura pekan lalu menyebut dua tim, Red Bull dan Aston Martin, diduga telah menghabiskan anggaran yang melebihi batas regulasi musim lalu, yang diatur untuk membuat balapan semakin kompetitif.

Baca juga: Verstappen ingin "akhir pekan sempurna" di Jepang untuk rebut titel F1

Dalam laporan FIA tersebut nantinya akan ketahuan tim mana yang patuh terhadap regulasi anggaran atau yang melanggar.

Tim yang kedapatan melanggar regulasi tersebut bisa mendapat penalti mulai dari teguran, denda, pengurangan poin klasemen konstruktor atau pebalap, pembatasan waktu tes di terowongan angin dan pengurangan batas atas anggaran mereka pada musim selanjutnya.

Menjelang Grand Prix Jepang di Suzuka, Hamilton memperingatkan bahwa integritas olahraga balap F1 akan dipertaruhkan.

"Saya rasa itu harus dipatuhi," kata Hamilton seperti dikutip AFP.

Tim yang kedapatan melanggar harus dihukum, tapi Hamilton menekankan dirinya tidak mengetahui apakah ada tim yang tidak patuh.

"Saya tadinya menantikan hasilnya keluar kemarin. Saya kira apabila itu ditunda adalah karena mereka benar-benar menjalankan tugasnya dengan serius," kata Hamilton.

"Akan buruk bagi olahraga ini apabila tidak ada tindakan yang dilakukan jika ada pelanggaran," kata Hamilton.

Hamilton, yang menjalani pertarungan sengit perebutan gelar juara dunia dengan Max Verstappen hingga lap terakhir balapan penutup musim di Abu Dhabi, tidak secara spesifik menyebut tim Red Bull dalam kesempatan wawancara di Jepang hari itu.

Baca juga: Statistik Grand Prix Jepang di Suzuka

Ia mengatakan Mercedes bakal berada di posisi berbeda tahun lalu apabila mereka menggunakan dana yang lebih banyak, tapi bukan seperti itu cara mainnya.

"Saya sangat bersyukur tim kami sangat ketat," kata dia.

Rekan satu timnya, George Russell mengatakan Mercedes bisa meningkatkan performanya apabila mereka menghabiskan lebih banyak uang.

Russell juga menunggu hasil audit FIA tersebut dan mendukung hukuman pengurangan batas anggaran untuk musim depan bagi tim yang kedapatan melanggar.

FIA menyatakan bahwa investigasinya terlalu rumit sehingga tak memungkinkan hasil audit dirilis pada Rabu.

Mereka juga menyatakan spekulasi dan dugaan yang beredar adalah tidak berdasar.

Formula 1 menerapkan aturan batas bujet pada tahun lalu, mulai dari 145 juta dolar yang diperkecil lagi ke 140 juta dolar pada musim ini dan selanjutnya 135 juta dolar untuk musim depan. Hal itu dilakukan sebagai upaya tim-tim besar jor-joran menggelontorkan dana serta membuat balapan lebih kompetitif.

Tim Williams pernah didenda 25.000 dolar AS tahun ini karena melakukan pelanggaran prosedur regulasi finansial setelah mereka melewati tenggat pengumpulan laporan.

Baca juga: FIA tunda rilis hasil audit keuangan tim F1

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022