• Beranda
  • Berita
  • KPAI nilai BPBD telah bertindak cepat terkait ambruknya tembok MTsN 19

KPAI nilai BPBD telah bertindak cepat terkait ambruknya tembok MTsN 19

7 Oktober 2022 10:17 WIB
KPAI nilai BPBD telah bertindak cepat terkait ambruknya tembok MTsN 19
Sejumlah petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan penyedotan air yang menggenangi MTsN 19 Jakarta di Pondok Labu, Jakarta, Kamis (6/10/2022). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa/YU
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) telah bertindak cepat dengan mengevakuasi siswa MTsN 19 saat tembok pembatas sekolah ambruk, Kamis (6/10).

"Mengapresiasi BPBD dan Damkar DKI Jakarta yang sudah bergerak cepat untuk mengevakuasi korban maupun seluruh warga sekolah yang saat kejadian masih berada di lingkungan madrasah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, keadaan bisa lebih buruk jika tim penyelamat dari petugas pemadam kebakaran dan BPBD tidak cepat tanggap datang ke lokasi dan melakukan proses evakuasi.

Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi petugas yang dengan cepat membawa korban luka-luka ke rumah sakit sehingga proses pengobatan bisa dilakukan secara maksimal.

Terlepas dari itu, Retno tetap mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya tiga siswa akibat tertimpa puing bangunan tembok tersebut.

"Saya sebagai Komisioner KPAI menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas meninggalnya 3 siswa MTs Negeri 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, termasuk korban yang mengalami luka," kata dia.

Baca juga: KPAI ingatkan pentingnya sekolah miliki SOP evakuasi saat bencana
 
Seorang petugas mengamati ruang kelas saat banjir di MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta, Kamis (6/10/2022). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa/YU 
Dia berharap ke depan setiap sekolah memiliki sistem evakuasi siswa yang baik untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

Skema penyelamatan siswa tersebut harus dibentuk dan dilatih guna menghindari korban jiwa saat bencana alam melanda sekolah tersebut.

Peristiwa itu menyebabkan tiga pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 meninggal dunia karena tertimpa tembok pembatas sekolah yang ambruk akibat banjir di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis sekitar pukul 14.50 WIB.

Tembok sekolah yang roboh tersebut diduga akibat hujan deras yang memicu luapan air dari saluran penghubung Pinang Kalijati dan aliran sungai yang berada di belakang sekolah itu.

Selain tiga korban tewas, tercatat ada tiga pelajar mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Prikasih, Jakarta.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022