• Beranda
  • Berita
  • Menag nilai industri halal berkontribusi pada pemulihan ekonomi

Menag nilai industri halal berkontribusi pada pemulihan ekonomi

7 Oktober 2022 17:26 WIB
Menag nilai industri halal berkontribusi pada pemulihan ekonomi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka The 4th International Halal Dialogue (IHD) di Jakarta, Jumat (7/10/2022). (ANTARA/HO-Kemenag)

Pengalaman baik ini kami harap dapat menginspirasi dunia untuk bangkit bersama setelah pandemi

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai industri halal berkontribusi besar kepada pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi COVID-19.

"Pengalaman baik ini kami harap dapat menginspirasi dunia untuk bangkit bersama setelah pandemi," ujar Menag membuka The 4th International Halal Dialogue (IHD) di Jakarta, Jumat.

The 4th IHD, merupakan gelaran tahunan yang diselenggarakan BPJPH didukung Bank Indonesia (BI). Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini merupakan bagian dari rangkaian International Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022.

Tahun ini, IHD yang sudah diselenggarakan keempat kalinya, mengangkat tema "Halal Economy Recovery” dengan subtema “Accelerating halal certification for supporting economic recovery".

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan tema ini diambil untuk mendukung posisi Indonesia sebagai Presidensi G20.

Baca juga: BPJPH harap ISEF hasilkan kolaborasi bangkitkan perekonomian syariah

Baca juga: BPJPH sediakan Rp74 miliar untuk sertifikasi halal gratis 300 ribu UMK


"Kami berharap tema IHD keempat ini dapat menjadi inspirasi bagi dunia bagaimana Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi sehingga termasuk salah satu negara yang sudah pulih kembali ke posisi seperti sebelum pandemi," kata dia.

Menag mengatakan gelaran The 4th International Halal Dialogue menjadi kontribusi berharga Indonesia bagi industri halal dunia. Ia juga menyampaikan amanat Wakil Presiden RI yang menegaskan bahwa Indonesia bertekad menjadi produsen halal terbesar di dunia tahun 2024.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua industri makanan dan minuman halal dunia di bawah Malaysia. Lewat berbagai program yang diluncurkan BPJPH perihal sertifikasi halal, ia berharap target tersebut cepat terwujud.

"Kami berharap Indonesia bisa menempati peringkat pertama dalam klaster industri makanan dan minuman halal," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPJPH Aqil Irham mengatakan gelaran ini dapat memberikan dampak luas bagi kemajuan industri halal nasional dan global.

"Ini akan menjadi ruang kita bersama untuk merumuskan bagaimana membangkitkan industri halal di Indonesia maupun global," ujar Aqil.

Baca juga: Menag minta BKKBN sediakan materi stunting bagi penyuluh agama

Baca juga: Menag nilai pelibatan penyuluh dalam penurunan stunting sudah tepat

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022