Bintang Paris Saint-Germain (PSG) berusia 35 tahun tersebut akan merumput di Piala Dunia kelimanya yang akan dimulai pada 20 November mendatang.
"Ada beberapa kecemasan dan kegelisahan pada saat yang sama. Ini akan menjadi yang terakhir," kata Messi kepada layanan streaming Amerika Latin, Star Plus.
Argentina menjadi salah satu favorit juara untuk mengangkat trofi sepak bola internasional paling didambakan tersebut pada 18 Desember mendatang, setelah melakoni 32 laga tanpa tersentuh kekalahan. Rentetan kemenangan Argentina itu dimulai pada Juli 2019 dan termasuk kemenangan di ajang Copa America tahun lalu, gelar besar pertama Albiceleste, julukan tim nasional Argentina, sejak 1993.
Meski tampil impresif, Messi menegaskan torehan positif Argentina di laga-laga sebelumnya tidak akan berarti apa-apa di panggung terbesar sepak bola.
"Di Piala Dunia, apa pun bisa terjadi," ucap Messi, yang memegang rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina dengan 90 gol dalam 164 laga.
"Semua pertandingan sangat sulit. Tim favorit tidak selalu menjadi pemenang. Saya tidak tahu apakah kami favorit, tetapi Argentina selalu menjadi kandidat karena sejarah kami. Sekarang bahkan semakin difavoritkan karena performa gemilang kami, tetapi kami bukan favorit. Saya pikir ada tim lain yang lebih baik dari kami."
"Ini sangat sulit, tetapi pada 2019, sebuah tim baru dengan banyak pemain muda masuk dan kemudian kami memenangkan Copa America," katanya.
"Itu sangat membantu kami. Saya tidak bisa memercayainya, tidak bisa menjelaskannya. Itu salah satu gol yang saya butuhkan untuk menuntaskan semuanya. Sangat penting bagi saya untuk memenangkan sesuatu bersama tim nasional."
Argentina, juara Piala Dunia 1978 dan 1986, akan memulai kiprah mereka melawan Arab Saudi pada 22 November sebelum menghadapi Meksiko dan Polandia di Grup C, demikian Xinhua dikutip Jumat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022