• Beranda
  • Berita
  • BPJT: Teknologi MLFF bisa diintegrasikan dengan sistem pemantau ODOL

BPJT: Teknologi MLFF bisa diintegrasikan dengan sistem pemantau ODOL

7 Oktober 2022 19:23 WIB
BPJT: Teknologi MLFF bisa diintegrasikan dengan sistem pemantau ODOL
Ilustrasi - Petugas gabungan menghentikan kendaraan di lintasan Tol Soedijatmo Jakarta, untuk diberikan sanksi karena melanggar ketentuan dimensi. ANTARA/HO-Jasa Marga/am.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan teknologi sistem transaksi tol non tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow dapat diintegrasikan dengan sistem pemantau kendaraan ODOL di jalan tol.

Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Kementerian PUPR Galuh Permana Waluyo mengatakan, kalau berbicara mengenai kendaraan ODOL maka sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) ini bisa diintegrasikan dengan sistem pemantau kendaraan Overload and Over Dimensions (ODOL).

"Jadi nanti ketika ada teknologi weight in motion (WIM) yang bisa diintegrasikan dengan sistem kamera (MLFF) kita sehingga databasenya bisa menjadi satu," kata Galuh dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.

Kementerian PUPR sendiri menggunakan teknologi MLFF dengan tujuan agar teknologi-teknologi canggih bidang infrastruktur jalan tol pada masa mendatang, misalkan seperti vehicle to vehicle communication atau vehicle to infrastructure bisa digunakan dengan teknologi MLFF.

"Jadi masih banyak yang bisa kita lakukan, makanya kenapa kita memilih teknologi MLFF dengan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS)," kata Galuh.

Sebelumnya, BPJT Kementerian PUPR mengungkapkan sistem MLFF menggunakan teknologi GNSS dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di ponsel pintar atau smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang ditentukan oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem kemudian akan melakukan kalkulasi tarif.

Dengan penerapan sistem ini pengendara tidak perlu lagi berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa untuk membayar masuk tol, sehingga tidak ada lagi antrean di gerbang tol.

Baca juga: BPJT uji coba transaksi tol nirsentuh pada akhir tahun 2022
Baca juga: ITL Trisakti sarankan penundaan kebijakan Zero ODOL di tahun 2023
Baca juga: Asosiasi minta pemerintah terbuka terkait penanganan truk ODOL

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022