"Ini merupakan award pertama yang diterima oleh PT IAMI, dimana pasar IAMI sebenarnya ada di Eropa dan Amerika. Sebagai perusahaan yang baru lahir, kami merasa kaget atas penghargaan ini. Kami meyakini saat ini menjadi yang pertama dan masih menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia. Tentunya program kami ini sangat mendukung arahan dari Presiden Joko Widodo untuk terus berinovasi di bidang kendaraan berbasis tenaga elektrik di Indonesia," kata Wakil Presiden Direktur PT IAMI Simson Hendro Cipto Purba dalam keterangannya pada Sabtu.
Simson Purba mengatakan penghargaan merupakan senjata ampuh untuk menembus pasar baru.
Baca juga: GrabCar Elektrik meluncur dorong ekosistem kendaraan listrik Indonesia
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur operasional PT IAMI Noval Akbar yang turut hadir dalam Indonesia Success Award 2022. Dengan penghargaan yang diraih oleh PT IAMI, kedepannya pihaknya akan merekrut, melatih dan mendidik tenaga asal Indonesia untuk bisa berkontribusi secara maksimal pada industri kendaraan udara berbasis elektrik.
"Direncanakan pabrik kami yang berada di Siak Riau akan merekrut kurang lebih 4.000 tenaga kerja asal Indonesia. Dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan, PT IAMI ditargetkan akan memperoleh sertifikasi layak dan sudah bisa memproduksi kendaraan udara berbasis elektrik untuk dieksport," kata Noval Akbar.
Menurut Akbar saat ini sudah ada beberapa investor yang masuk seperti dari Timur Tengah untuk pengembangan usaha yang tengah dirintis perusahaannya.
"Kantor pusat kami sendiri berada di Jakarta, kami juga sudah mengakuisisi lahan dan siap untuk membangun pabrik dalam waktu dekat. Selain itu PT IAMI juga telah memperoleh sertifikasi layak sehingga perusahaannya berhak untuk mengekspor kendaraan udara berbasis elektrik ke luar negeri," kata Noval.
Meski demikian kendaraan berbasis elektrik yang diproduksi PT IAMI belum untuk dipergunakan atau dioperasionalkan di Indonesia.
“Kepentingan kami membangun pabrik di Indonesia dengan biaya investasi sebesar Rp4,5 triliun dalam waktu dekat pasarnya adalah di Amerika dan Eropa. Kami membaca Pemerintah Indonesia sejauh ini belum berminat untuk mempergunakan kendaraan udara berbasis elektrik di tanah air. Untuk pengadaan baterainya sendiri sebagai salah satu komponen yang terbilang sulit, PT IAMI akan bekerja sama dengan perusahaan tambang maupun produsen baterai di Indonesia, kata Noval Akbar.
Prototipe kendaraan udara berbasis elektrik, saat ini tengah dirangkai di beberapa negara di luar negeri dan dalam waktu dekat akan dibawa ke Indonesia untuk diperkenalkan kepada khalayak luas. Kendaraan berbasis elektrik yang diproduksi oleh PT Indonesia Air Mobility Industries dirancang menyerupai mobil terbang dengan kapasitas empat penumpang.
Kendaraan udara berbasis elektrik ini sepenuhnya mempergunakan tenaga listrik dengan cara diisi daya di masing-masing landasan. Dengan konsep auto pilot atau tanpa pengemudi, kendaraan udara berbasis elektrik tersebut dilengkapi GPS untuk mendarat di lokasi-lokasi yang telah dipasangi pengisi daya.
Saat ini, kendaraan udara berbasis elektrik yang telah beroperasi di Kuwait, PT IAMI menunjuk Jepang dan Korea Selatan untuk merakitnya sebelum dibawa ke Indonesia. Ke depannya akan ada tujuh perusahaan besar yang akan mendukung penyediaan bagian kendaraan, sementara Indonesia sendiri hanya sebagai tempat perakitan jika pabrik di Siau Riau seluas 1.500 hektar telah siap beroperasi.
Baca juga: PLN ajak 'startup' temukan inovasi dan solusi energi masa depan
Baca juga: Rasakan nikmatnya kendaraan elektrik bisa dilakukan di GIIAS 2022
Baca juga: Selama 2020, Hyundai jual lebih 500.000 kendaraan ramah lingkungan
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022