Pasalnya, di samping memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari, media sosial juga memiliki sisi negatif seperti menimbulkan kecemasan, ketakutan akan kehilangan, stres, cyberbullying, dan lain sebagainya.
Untuk mencegah hal-hal negatif tersebut, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, dikutip dari siaran pers Kaspersky yang diterima ANTARA di Jakarta pada Rabu.
Baca juga: Psikolog ungkap cara kelola stres yang baik
Jangan oversharing
Oversharing atau berbagi secara berlebihan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kritik dari orang lain, yang dapat memperburuk kecemasan.
Alasan lainnya, adalah untuk melindungi data pribadi dari orang asing. Misalnya, pengguna dapat secara tidak sengaja meninggalkan detail tiket penerbangan atau data lain seperti alamat pribadi pada foto liburan, yang memberikan kesempatan bagi para penipu untuk menggunakan data pribadi Anda.
Pelajari cara menghadapi komentar ekstrem
Tak bisa dipungkiri bahwa Anda bisa saja menghadapi orang-orang yang mengganggu atau membenci Anda jika Anda mengunggah banyak konten di media sosial.
Para ahli pun menyarankan untuk tidak menanggapi komentar buruk atau menyakitkan ke dalam hati. Selain itu, Anda juga bisa menghapus komentar negatif, melaporkan komentar tersebut, atau bahkan menonaktifkan komentar jika diperlukan.
Bantuan tambahan bisa berupa istirahat sejenak dan detoks digital untuk menjauhkan diri dari jejaring sosial, sehingga Anda dapat bersantai dan fokus pada diri sendiri.
Jadikan akun media sosial Anda sebagai akun pribadi
Untuk mengurangi risiko bertemu pembenci atau berbagi informasi sensitif, pertahanan yang baik adalah dengan meningkatkan tingkat privasi akun. Sehingga, menjadikan akun media sosial Anda sebagai akun pribadi bisa jadi salah satu pilihan tepat.
Perlu dicatat juga bahwa setiap jejaring sosial memiliki pengaturan privasi yang berbeda, sehingga Anda harus meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami kebijakan-kebijakan yang berlaku di aplikasi media sosial yang Anda gunakan.
Baca juga: Psikiater: Orang tua wajib hadir fisik dan emosional di kehidupan anak
Baca juga: Betulkah anggapan Gen Z bermental lemah?
Baca juga: Kesepian dan finansial faktor pemicu gejala gangguan kesehatan mental
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022