"Kualitas dan kompetensi SDM pariwisata memiliki andil strategis dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf," kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham dalam keterangan resmi pada Kamis.
"Sinergi desa wisata dengan pariwisata dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion)," kata dia seraya menambahkan dalam pengelolaan desa wisata menuju desa wisata mandiri diperlukan SDM unggul.
Dalam pendekatan 3C itu, ia menjelaskan, commitment merupakan komitmen pemerintah daerah yang didukung competence (kompetensi) masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.
"Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian," kata Diah.
Pelatihan bagi para pelaku pariwisata merupakan tahapan kedua rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0. Pelatihan yang melibatkan para pelaku pariwisata dari desa wisata ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan dan penyiapan Sumber Daya Menusia (SDM) andal dan profesional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengharapkan kontribusi aktif dari 135 peserta yang merupakan perwakilan dari 9 desa wisata.
Ia mengajak setiap individu memanfaatkan dengan baik kesempatan mendapatkan ilmu dan praktik langsung bidang kepariwisataan yang seluruhnya dirangkum dalam 17 modul, sehingga setara dengan program D2.
"Kita berharap SDM di desa wisata dapat terus berbenah diri, meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga dapat beradaptasi dengan kebutuhan tren yang ada saat ini," kata Florida.
Rangkaian kegiatan pelatihan secara keseluruhan menjadi bagian dari Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang tengah digalakkan Kemenparekraf pada tahun 2022-2023 dengan dukungan dari Bank Dunia yang dilaksanakan di 155 Desa Wisata di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas, mulai dari Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Wakatobi dan Labuan Bajo.
Peserta pelatihan akan mendapatkan tiga paket materi yakni paket A, B, dan C. Paket A meliputi Sustainable Tourism dan Produk Wisata (Exploring, Packaging, Presentation), sedangkan Paket B terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner, dan Cendera Mata. Adapun Paket C merupakan materi tentang kewirausahaan, meliputi Perencanaan Bisnis dan Digitalisasi Keuangan, Marketing, dan SDM.
Setelah pelatihan, nantinya peserta akan mendapatkan pendampingan untuk mempresentasikan proyek pengembangan pariwisata desa masing-masing. Pada penghujung program, nantinya Kemenparekraf akan memberi apresiasi bagi pelaku pariwisata dengan program pengembangan desa wisata terbaik.
Baca juga: Kemenparekraf mulai pelatihan bagi pelaku pariwisata di Lombok
Baca juga: Dispar Kulon Progo beri pelatihan pemandu wisata budaya tematik
Baca juga: Tarif jip di Bromo naik, namun jumlah turis tak surut walau BBM naik
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022