Pemkab Sleman beri bantuan warga korban longsor

12 Oktober 2022 14:35 WIB
Pemkab Sleman beri bantuan warga korban longsor
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau rumah warga Dusun Karangtanjung yang mengalami rusak berat akibat terdampak tanah longsor, Rabu (12/10/22). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bantuan senilai Rp50 juta kepada warga Dusun Karangtanjung, Kelurahan Pandowoharjo yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa (11/10) sore.

"Kami juga memberikan bantuan perawatan atau pengobatan karena korban mengalami luka akibat kejadian tersebut," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau lokasi longsor di Dusun Karangtanjung, Rabu.

Bupati Kustini didampingi BPBD Sleman dan Dinas Sosial Sleman melihat secara langsung kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Hujan deras akibatkan longsor di Sleman, Yogyakarta

"Kami melakukan peninjauan langsung setelah adanya laporan terjadinya longsor akibat hujan lebat. Saya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

Kustini mengatakan kondisi rumah warga yang terdampak longsor mengalami kerusakan berat dan warga yang mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut telah mendapatkan perawatan.

"Beberapa hari terakhir ini terjadi hujan yang cukup lebat di wilayah Sleman sehingga masyarakat perlu lebih waspada untuk potensi dampak dari adanya hujan lebat," katanya.

Bagi warga Karangtanjung yang menjadi korban longsor, Kustini mengatakan Pemkab Sleman melalui BPBD Sleman memberikan bantuan penuh sebesar Rp50 juta untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat.

Baca juga: Empat orang luka akibat tertimpa pohon saat hujan deras di Sleman

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan bahwa Pemkab Sleman berdasarkan Perbup Nomor 56 Tahun 2021 mengenai Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana, memberikan bantuan penuh dengan salah satu pertimbangan bahwa korban merupakan warga yang masuk dalam kategori keluarga miskin.

"Sebagai upaya mitigasi bencana, masyarakat perlu memperhatikan sumber pemicu bencana," katanya.

Apalagi saat ini, dari informasi yang dihimpun BPBD Sleman terdapat kondisi cuaca ekstrem sampai dengan 15 Oktober 2022.

Baca juga: Sleman siapkan dana Rp5 miliar untuk antisipasi bencana

"Kita perlu waspada karena cuaca ekstrem itu hujan sangat deras, mungkin durasinya tidak panjang tapi itu bisa menimbulkan volume air yang sangat banyak. Sehingga masyarakat harus waspada akan potensi bencana akibat cuaca ekstrem," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022