"Saat ini masih memasuki musim hujan dan longsor berpotensi masih terjadi disejumlah daerah di Kabupaten Mamuju, sehingga alat berat perlu disiagakan pemerintah Sulbar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar, Amri Eka Sakti di Mamuju, Rabu.
Ia meminta agar Dinas PUPR Sulbar dapat berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum agar alat berat disiagakan di sejumlah titik jalan provinsi dan jalan desa guna mengantisipasi dampak bencana di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju.
"Mengingat daerah Mamuju masih dalam kondisi cuaca ekstrim dan hujan masih berpotensi terjadi, maka alat berat perlu disiagakan, agar arus lalu lintas trans Sulawesi tidak terganggu ketika bencana terjadi dan arus lalu lintas tetap lancar," katanya.
Baca juga: Pemerintah Sulbar diminta percepat penanganan banjir Mamuju
Baca juga: Delapan rumah hanyut akibat banjir Mamuju
Ia juga menyampaikan, sejumlah Desa di Kecamatan Kalukku dan Kabupaten Mamuju, yakni Desa Uhaimate dan Desa Pammulukang maupun sejumlah dusun Desa Sondoang, warganya masih terisolir akibat banjir di Kecamatan Kalukku.
"Alat berat dibutuhkan untuk membuka akses jalan desa agar warga tidak lagi terisolir, permintaan agar alat berat disiagakan tersebut adalah wujud koordinasi dan kolaborasi pemerintah Sulbar dalam menangani bencana di Mamuju," katanya.
Ia juga mengaku telah meminta agar
balai prasarana pemukiman wilayah (BPPW) Kementerian PU di Sulbar, agar menurunkan kendaraan tangki air dan tandon untuk kebutuhan sarana air bersih warga di lokasi kejadian bencana dan yang berada di pengungsian.
Pihaknya telah menetapkan status tanggap darurat banjir, serta mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian bencana banjir Kalukku, dengan bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Sulbar.
"BPBD Sulbar dan BPBD Mamuju akan terus melakukan koordinasi dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat bencana banjir di Kecamatan Kalukku Kabupaten," katanya.
Selain itu akan dilakukan pendidikan kebencanaan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan bencana melalui sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat dilokasi rawan bencana.
Berdasarkan data sementara pemerintah di Mamuju, sedikitnya 1.625 rumah terdampak banjir dan mengalami kerusakan sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.
Banjir di Kecamatan Kalukku yang terjadi pada Selasa siang (11/10) sekitar pukul 14,00 WITA juga mengakibatkan delapan rumah warga pada sejumlah merendam sejumlah rumah ibadah akses jalan maupun pusat pelayanan pemerintah dan areal perkebunan masyarakat.*
Baca juga: Bantuan dapur umum korban banjir Mamuju disalurkan Baznas
Baca juga: Jumlah pengungsi banjir di Mamuju 522 jiwa
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022