Ada rencana Indonesia berikan hibah bantuan ke negara-negara tertentu
Direktur Utama PT Bio Farma Persero Honesti Basyir mengatakan kapasitas produksi vaksin COVID-19 IndoVac dapat meningkat hingga 100 juta dosis pada 2023 jika pemerintah membutuhkan hal itu.
“Karena dibutuhkannya banyak, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga ada rencana Indonesia untuk berikan hibah bantuan ke negara-negara tertentu, seandainya dibutuhkan di 2023, kita juga meningkatkan kapasitas 100 juta dosis,” kata Honesti dalam wawancara di kanal Youtube Sekretariat Presiden yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meluncurkan vaksin IndoVac di Pabrik PT Bio Farma Persero, Bandung, Kamis. Presiden Jokowi juga turut meninjau penyuntikan perdana vaksin tersebut yang dilakukan tenaga kesehatan kepada penerima vaksin.
Honesti menjelaskan IndoVac dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yakni sebagai vaksin primer yakni bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 sama sekali. Kemudian juga sebagai vaksin dosis penguat atau “booster” dan vaksin COVID-19 bagi remaja dan anak-anak.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau penyuntikan perdana vaksin IndoVac
Baca juga: Bio Farma suntik vaksin IndoVac perdana ke warga belum mendapat vaksin
“Kita siapkan uji kinis untuk bisa diberikan ke remaja dan anak. Tentu nanti kita akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan tapi memang desain untuk vaksin ini bisa dari usia 6 sampai 11 tahun, 12-17 tahun dan 18 tahun sampai ke usia berikutnya,” kata dia.
Menurut Honesti, produksi vaksin IndoVac dapat menjadi “batu loncatan” bagi Bio Farma dan juga Indonesia karena saat ini di Tanah AIr sudah terdapat fasilitas dan kemampuan produksi vaksin COVID-19.
“Ternyata Indonesia pun sanggup untuk membikin fasilitas yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi. Saya berharap ini suatu spirit, milestone bagi Indonesua untuk mengurangi ketergantungan dari impor,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memandang bahwa kehadiran vaksin IndoVac sebagai buah kerja keras para sumber daya manusia (SDM) muda Indonesia yang menggarap pembuatan vaksin tersebut dari hulu sampai ke hilir.
"Ini memakan waktu, IndoVac dari awal sampai sekarang, satu setengah tahun. Sudah diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: MUI: Vaksin COVID-19 IndoVac produksi Bio Farma aman dan halal
Baca juga: Bio Farma produksi 20 juta dosis vaksin IndoVac usai kantongi EUA
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022