"Pertemuan kali ini sangat kritikal untuk menjaga kredibilitas G20 serta memperkuat komitmen yang sudah tercipta sebelumnya," kata Sri Mulyani saat menyampaikan hasil Pertemuan ke-4 FMCBG di Washington DC, AS, Kamis sore waktu setempat.
Ia mengatakan terdapat beberapa kesepakatan dalam pertemuan ini yaitu pentingnya penguatan kebijakan secara terkoordinasi dan harmonis untuk kestabilan ekonomi global dan kesejahteraan yang mencakup ketahanan pangan dan energi.
Selanjutnya, tambah dia, pertemuan FMCBG juga menyetujui penguatan komitmen untuk menciptakan ketahanan sistem keuangan dalam arsitektur keuangan internasional.
"Komitmen ini mencakup kelanjutan Global Financial Safety Net, alokasi Special Drawing Right (SDR) untuk mendukung mereka yang rentan serta penguatan modal Bank Pembangunan Multilateral (MDB) sembari memastikan implementasi kerangka bersama perlakuan utang setelah DSSI," katanya.
Kemudian, FMCBG menegaskan kembali kemajuan komitmen dalam pelaksanaan regulasi dan pengawasan sektor keuangan, yang mencakup aset pasar kripto, keberlanjutan ekonomi yang inklusif dan strategi untuk penguatan literasi finansial digital.
FMCBG juga menegaskan komitmen dalam Laporan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Report) 2022 yang membahas isu kerangka transisi keuangan untuk mendukung aktivitas transisi iklim, termasuk pemanfaatan energi serta mendorong aksesbilitas dan kemampuan keuangan berkelanjutan.
FMCBG ikut mendukung komitmen untuk revitalisasi investasi dalam infrastruktur secara berkelanjutan, inklusif dan mencukupi, melalui kesiapan sektor swasta, mobilisasi pembiayaan di berbagai wilayah dan kota, meningkatkan investasi digital dan Infratech serta investasi infrastruktur yang berkelanjutan dan transformatif.
"Terakhir, kami menegaskan kembali komitmen dalam pelaksanaan sistem perpajakan internasional yang mendukung terciptanya implementasi secara penuh Asia Initiative Bali Declaration on International Taxation," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, pertemuan pertama FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta, pertemuan kedua pada April 2022 di Washington DC, AS dan pertemuan ketiga pada Juli 2022 di Nusa Dua, Bali.
Baca juga: Koalisi Menkeu untuk Aksi Iklim dukung transisi energi hijau
Baca juga: Sri Mulyani: G20 jadi harapan untuk navigasi krisis
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia tekankan urgensi modal untuk penguatan MDB
Pewarta: Satyagraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022