Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Desa Wisata Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, memiliki keunikan sejarah dan ekowisata yang berkelanjutan.
“Melihat beragam potensi tersebut, kami hadir di sini dan akan melakukan pelatihan dan pendampingan. Semoga kita bisa mengangkat perekonomian Kampung Ugar,” ucap dia saat berkunjung ke desa wisata tersebut dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Desa Wisata Ugar disebut memiliki potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hujan tropis. Selain itu, Kampung Ugar memiliki kawasan perairan dan daratan yang menawan, pasir putih di pantai dengan pohon kelapa berjejer di tepian.
“Sepanjang perjalanan menuju Kampung Ugar, mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah, dan juga atraksi budaya yang luar biasa,” kata Menparekraf.
Pulau-pulau di Kampung Ugar yang berupa Pulau Kapur (karst) dikatakan mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat. Pulau-pulau itu memiliki jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst.
“Saya baru datang langsung dikasih hujan meskipun hujan tetap jalan, karena hujan di Kampung Ugar, Kabupaten Fakfak membawa keberkahan. Saat hujan wilayah ini tetap cantik, sehingga Kampung Ugar harus dikembangkan sebagai destinasi wisata,” ujarnya.
Mayoritas penduduk di Kampung Ugar beragam Islam dengan pemukiman yang berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar dari penduduk Kampung Ugar beragama Islam.
Di sekitar Kampung Ugar, ada pula masjid tertua bersejarah yang berlokasi di semenanjung Papua, yakni Masjid Tua Patimburak. Masjid itu merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di wilayah tersebut.
Masyarakat masih terus mempertahankan arsitektur masjid berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid. Perpaduan itu terlihat sebagai perwujudan kuatnya toleransi antar agama di Kabupaten Fakfak.
“Potensi ekonomi kreatif di Kampung Ugar juga menjanjikan mulai dari keunikan kuliner seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar,” ungkap Sandiaga.
Baca juga: Sandi: InJourney kembangkan TMII sebagai destinasi budaya
Baca juga: Sandi rekomendasikan lima destinasi super prioritas jadi tempat nikah
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022