Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta agar seluruh pemangku kebijakan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dan sukarelawan agar tetap waspada terhadap potensi bencana di kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara.Provinsi Kaltim sebagai kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara menjadi wilayah minim risiko bencana
"Masih ada potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor fenomena alam, meskipun wilayah Kalimantan Timur berada di kawasan yang relatif aman," katanya dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia juga mengingatkan bahwa pemanfaatan sumber daya alam Kaltim yang melimpah agar dilakukan dengan baik, tidak berlebihan dan mengutamakan kelestarian alam yang berkelanjutan.
“Dalam kajian pengurangan risiko bencananya termasuk relatif kecil kemungkinan bencananya. Tetapi itu tidak menjadikan kekurang waspadaaan. Karena dengan alam yang begitu subur dan sumberdaya yang melimpah, kalau tidak hati-hati dalam pengelolaannya ini bisa mengakibatkan bencana,” kata pada Intermediate Treatment Facility (ITF), di Balikpapan, Kaltim
Ia menyatakan Provinsi Kaltim sebagai kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara menjadi wilayah minim risiko bencana. Hasil kajian risiko bencana, wilayah Kaltim berbeda dengan lokasi lain di Indonesia.
Sebagai contoh, tidak adanya gunung api di Kaltim menjadikan "Benua Etam" ini terbebas dari ancaman bencana vulkanologi.
Menurut sejarahnya, Kaltim juga sangat jarang dilanda gempa bumi yang menyebabkan tsunami dan berdampak signifikan.
Di sisi lain, kendati minim risiko ancaman bencana vulkanologi dan geologi, wilayah Kaltim masih memiliki ancaman bencana dari faktor cuaca. Sesuai laporan yang diterima dari Wali Kota Balikpapan, Suharyanto mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di Samarinda telah merenggut nyawa seorang warga.
“Samarinda hari ini juga sudah terjadi angin kencang yang mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia. Makanya, semua komponen bangsa, semua stakeholder yang ada di Kaltim terkait penanggulangan bencana ini tetap harus waspada dan hati-hati. Jangan sampai pengelolaan sumber daya alam ini terlalu berlebihan, kebablasan yang mengakibatkan bencana,” katanya.
Kepala BNPB bersama Gubernur Kaltim, Komisi VIII DPR dan pemangku kebijakan Pemprov Kaltim serta para sukarelawan penanggulangan bencana, sebelumnya melakukan penanaman pohon lereng gedung pengelolaan sampah yang berada di kawasan Intermediate Treatment Facility di Balikpapan.
Penanaman sebanyak 770 pohon itu dimaksudkan untuk meningkatkan upaya pencegahan melalui mitigasi berbasis ekologi jangka panjang.
Pada kegiatan itu, ia juga mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Kaltim mur yang dilanjutkan memberikan bantuan kepada warga yang turut menanam.
Diharapkan melalui giat tersebut kemudian mampu meningkatkan kesadaran dan kemauan seluruh komponen bangsa dalam upaya pengurangan risiko bencana, demikian Suharyanto.
Baca juga: BNPB pastikan persiapan peringatan bulan PRB 2022 di Kaltim
Baca juga: BNPB: Kaltim alami peningkatan kematian COVID-19 di luar Jawa-Bali
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022