Pada pukul 07.22 GMT, rubel menguat 0,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 63,46 dan telah kehilangan 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 62,83 terhadap euro. Rubel merosot 0,3 persen terhadap yuan menjadi 8,71.
Rubel naik di sesi sebelumnya terhadap dolar setelah sembilan hari berturut-turut turun.
"Peningkatan permintaan mata uang asing baru-baru ini, yang mungkin sebagian disebabkan oleh pembayaran dividen yang dilakukan pada Oktober, tampaknya sebagian besar telah dipenuhi," kata Otkritie Broker.
Mata uang Rusia akan mendapatkan dukungan pada paruh kedua bulan ini karena perusahaan yang berfokus pada ekspor mengubah kepemilikan valuta asing menjadi rubel untuk membayar kewajiban domestik mereka.
Rubel adalah mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini, didukung oleh kontrol modal dan impor yang merosot setelah pemerintah Barat memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia, sementara sejumlah perusahaan asing menghentikan operasi di negara itu.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,1 persen pada 94,7 dolar AS per barel, mendukung indeks saham Rusia, yang telah terus pulih sejak tenggelam ke posisi terendah selama berbulan-bulan pada Senin (10/10/2022).
"Pasar saham Rusia diperkirakan maju-mundur (jangka pendek) karena tidak ada katalis yang terlihat, meskipun memiliki latar belakang positif," kata BCS Global Markets dalam sebuah catatan. "Selain itu, ketegangan geopolitik memperburuk kehati-hatian sebelum akhir pekan."
Indeks RTS dalam denominasi dolar menguat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 971,5 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel terkerek 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.956,3 poin.
Baca juga: Rubel jatuh ke terendah 3 bulan, dipicu kekhawatiran eskalasi Ukraina
Baca juga: Rubel melemah ke terendah tiga bulan terhadap dolar, saham Rusia jatuh
Baca juga: Rubel jatuh tembus 60 vs dolar, saat UE akan batasi harga minyak Rusia
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022