"Kami berkolaborasi, bersinergi antara pusat dan daerah. Itu menjadi penting karena sama-sama hal yang relatif baru," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti di Jakarta, Jumat.
Selain itu, pihaknya juga mengumpulkan rumah sakit terkait kemunculan penyakit gagal ginjal akut misterius itu terutama membangun tata kelola bersama untuk melakukan penelusuran.
Ia pun meminta rumah sakit di Jakarta untuk bersiaga dan memberi informasi kepada Dinas Kesehatan DKI apabila merawat pasien anak-anak dengan gejala gagal ginjal akut.
Di sisi lain, ia meminta orang tua untuk memastikan kecukupan cairan bagi anak-anak untuk mencegah terjangkit penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak-anak itu.
Widyastuti menjelaskan, untuk anak-anak kecukupan air berbeda dengan dewasa yang minimal disarankan minum delapan gelas berukuran 230 mililiter per hari atau sekitar dua liter air. "Kalau bayi, anak-anak (kecukupan air) disesuaikan ukuran berat badannya," katanya.
Baca juga: Dinkes DKI minta warga waspadai gagal ginjal akut misterius pada anak
Selain itu, ia mengimbau orang tua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak.
Dinas Kesehatan DKI menjelaskan, gejala awal gangguan ginjal akut misterius di antaranya demam, diare dan muntah serta batuk dan pilek.
Kemudian, gejala lanjutan di antaranya jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran dan sesak nafas.
Jika ditemukan gejala demam, diare, muntah dan frekuensi buang air kecil berkurang, Dinas Kesehatan DKI mengimbau sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Semakin cepat terdeteksi, semakin baik perbaikan penyakit jika ditangani khusus," katanya.
Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal di antaranya cukupi kebutuhan cairan harian sesuai usia, konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang.
Baca juga: Warga derita gagal ginjal dievakuasi untuk berobat saat banjir melanda
Kemudian, terapkan pola hidup sehat, hindari mengonsumsi obat keras terbatas tanpa resep dokter.
Pihaknya meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada terutama jika jumlah dan frekuensi buang air kecil anak berkurang.
Gangguan ginjal akut misterius merupakan kondisi ketika ginjal tiba-tiba tidak dapat menyaring limbah dari darah dan tanpa diketahui penyebab utamanya. Penyebab pasti dari gangguan ginjal itu belum diketahui dan masih dalam investigasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI yang diunggah Instagram @dinkesdki, sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022, ada 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta.
Kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki dan 13 kasus perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun.
Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap (7) dan sembuh (10).
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022