Hal tersebut dilaporkan oleh harian bisnis Jerman Handelsblatt, seperti dikutip Reuters, Minggu.
Menurut laporan itu, masalah telah ditemukan dengan proses produksi penting yang dipresentasikan oleh CEO Tesla Elon Musk dua tahun lalu.
Juru bicara Tesla di Jerman tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Saat ini, penelitian baterai di lokasi di Gruenheide, Jerman, hanya mencakup elektroda, sementara semua peralatan untuk langkah produksi yang tersisa dari penggulungan, perakitan, dan pemformatan sel sedang dipindahkan ke markas besar Tesla di Texas, menurut laporan itu.
Pada kapasitas penuh, pabrik Gruenheide, yang masih dalam tahap peningkatan, akan memproduksi 500 ribu mobil per tahun, atau lebih banyak dari Volkswagen secara global pada 2021 dengan produksi 450 ribu kendaraan baterai-listrik.
Ini juga pada akhirnya akan menghasilkan 50 gigawatt/jam (GWh) sel baterai, tetapi Tesla belum mengomunikasikan garis waktu untuk bagian produksi itu.
Tesla masih berencana untuk membangun pabrik sel baterai di Gruenheide dalam jangka panjang, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa perusahaan harus menguasai apa yang disebut lapisan kering elektroda sebelum itu bisa terjadi.
Baca juga: Pabrik Tesla di Shanghai bukukan pengiriman tertinggi pada September
Baca juga: Luhut kunjungi Boring Company bahas teknologi jaringan "loop"
Baca juga: Tesla pamerkan robot "humanoid" bernama Optimus
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022