Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan akibat longsor yang terjadi di kawasan destinasi wisata itu praktis lalulintas kendaraan melalui jalan tersebut tidak bisa melintas lagi karena seluruh badan jalan masih tertutup oleh lumpur dan material longsoran lainnya.
"Sampai malam ini lalulintas jalan masih tertutup akibat timbunan longsor," ujarnya, Minggu malam.
Ia menyebutkan ada tiga titik lokasi yang mengalami tanah longsor. Di antaranya di wilayah Setangi, Malimbu dan Nipah, Kabupaten Lombok Utara.
"Yang kita lakukan saat ini masih lokalisir dulu jalan ini supaya tidak ada lalulintas yang ke luar atau masuk dulu, saat ini sedang menunggu kedatangan alat berat untuk membersihkan jalan dari tumpukan material tanah dan lumpur," terang Ridwan Syah.
Menurutnya, upaya pembersihan jalan ini menjadi prioritas pertama. Karena banyak masyarakat maupun wisatawan yang terjebak karena tidak bisa melewati jalan tersebut.
"Banyak masyarakat dan tamu-tamu hotel terutama yang menginap di Senggigi belum bisa kembali karena terjebak antara Setangi dan Malimbu," katanya.
Ridwan menambahkan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan kerusakan rumah warga akibat banjir dan tanah longsor tersebut.
"Sejauh ini belum ada laporan kerusakan kita sudah berada di Malimbu. Alhamdulillah, sampai malam ini belum ada laporan korban jiwa, hanya rumah warga terendam sampai 1 meter tapi sudah surut airnya," katanya.
Baca juga: 1.080 warga di Lombok Utara terdampak banjir dan tanah longsor
Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Lombok Utara, sebanyak 1.080 warga di empat dusun di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu sore.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kedararutan dan Logistik BPBD Lombok Utara, I Nyoman Juliada mengatakan banjir dan tanah longsor ini menerjang Dusun Setangi, Lendang Luar, Nipah dan Malimbu di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang pada pukul 16.49 WITA.
"Ini akibat curah hujan yang cukup lebat disertai angin kencang pada pukul 13.30 – 15.00 WITA, sehingga mengakibatkan banjir dan longsor di tujuh titik di wilayah Desa Malaka, Kecamatan Pemenang," ujarnya.
Ia mengungkapkan akibat kejadian ini ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Barat menjadi terputus tertutup oleh material tanah longsor yang terjadi di jalur Setangi, Malimbu dan Nipah.
"Jalan utama tertutup total oleh material longsor dan pohon yang tumbang. Terdapat titik di jalan utama jalur Senggigi terkikis longsor," ucap Juliada.
Selain itu, sejumlah rumah warga juga ikut terdampak banjir dan tanah longsor. Untuk Malimbu sebanyak 153 kepala keluarga (KK) atau 478 jiwa, Setangi 93 KK atau 281 jiwa dan Nipah 105 KK atau 321 jiwa.
"Dari laporan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini," katanya.
Baca juga: Pemprov Sulbar percepat pemulihan setelah banjir bandang
Baca juga: Puluhan rumah di Tulungagung Selatan retak dampak likuifaksi
Baca juga: Basarnas tutup operasi SAR korban tanah longsor di Jeneponto
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022