• Beranda
  • Berita
  • Simulasi kesiapsiagaan bencana di Bali dilakukan jelang G20

Simulasi kesiapsiagaan bencana di Bali dilakukan jelang G20

17 Oktober 2022 21:44 WIB
Simulasi kesiapsiagaan bencana di Bali dilakukan jelang G20
Suasana simulasi kesiapsiagaan bencana jelang G20 dilakukan di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Senin (17/11/2022). ANTARA/HO- Pemprov Bali
Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan persiapan menjelang puncak G20, salah satunya berkaitan dengan pengurangan risiko bencana berupa simulasi kesiapsiagaan bencana di SD Negeri 2 Tanjung Benoa, Nusa Dua.

"Upaya pengurangan risiko bencana antara lain dilaksanakan dengan simulasi kesiapsiagaan siswa-siswi SD Negeri 2 Tanjung Benoa dalam menghadapi ancaman tsunami," kata Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan kegiatan itu dibacakan Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin di Badung, Senin.

Ia menyampaikan simulasi kesiapsiagaan bencana di daerah rawan tsunami itu, sebagai hal penting, terlebih pada November 2022 Bali kedatangan pimpinan-pimpinan tertinggi negara G20, ditambah kondisi pariwisata yang terus merangkak naik.

"Sudah sepatutnya Kelurahan Tanjung Benoa dapat menjadi contoh best practices (praktik baik, red.) pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana yang juga dapat menjamin keamanan wisatawan di Bali khususnya dalam menghadapi bencana,” ujarnya.

Baca juga: G20, ancaman resesi global, dan anomali zaman

Dalam simulasi kesiapsiagaan yang turut disaksikan tim United Nation Develompent Programme (UNDP), ia menginformasikan bahwa Kelurahan Tanjung Benoa salah satu wilayah di Pulau Bali yang memiliki kelas bahaya tinggi terhadap potensi bahaya tsunami.

"Itu mengacu pada Katalog Desa/Kelurahan Rawan Tsunami yang disusun oleh BNPB, dari 716 desa/kelurahan yang ada di Bali terdapat 153 desa/kelurahan yang rawan tsunami dengan kelas bahaya sedang dan tinggi,” katanya dalam pidato usai simulasi dilakukan siswa Sekolah Dasar.

Berdasarkan kondisi itu, Pemprov Bali menggencarkan upaya peningkatan kapasitas masyarakat menghadapi ancaman tsunami di Kelurahan Tanjung Benoa.

Hingga akhirnya pada Mei 2022, Kelurahan Tanjung Benoa mendapatkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO-IOC. Sebagai satu-satunya dan pertama di Indonesia menjadi penerima, membuat Gubernur Bali  Wayan Koster itu bangga.

"Pengakuan internasional Tsunami Ready Community tersebut diperoleh dengan dukungan sumber daya yang besar. Untuk mempertahankan capaian ini, upaya pengurangan risiko bencana membutuhkan tanggung jawab bersama dan komitmen semua pihak, baik dari unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, media massa dan masyarakat, atau yang biasa disebut unsur pentahelix," ujar Koster.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Gubernur Koster berharap, Kelurahan Tanjung Benoa dapat membangun kerja sama, hingga nanti mampu menjadi contoh bagi desa/kelurahan rawan tsunami di seluruh Indonesia dengan mengaitkan unsur kearifan lokal masing-masing daerah.

Terlepas dari kesiapan pengurangan risiko bencana menjelang G20, ia mengatakan, simulasi ini masih dalam suasana bulan pengurangan risiko bencana, sehingga upaya kesiapsiagaan harus dilakukan dengan masif, berkelanjutan dan inklusif, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Forkompimda Badung minta warga jaga situasi kamtibmas jelang KTT G20
Baca juga: Dinkes Bali siapkan ruang kesehatan VIP di lokasi G20

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022