"Pandemi ini siklusnya mungkin tahunan, bahkan puluhan tahun. Jadi, apa yang dilakukan generasi saat ini dalam menangani pandemi, bisa menjadi patokan bagi anak muda di masa depan jika terjadi pandemi," ujar Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan generasi muda perlu memahami betul penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah melalui gotong-royong bersama masyarakat dalam menekan laju kematian banyak orang. Supaya ketika peristiwa serupa kembali terjadi di masa depan, diharapkan tidak akan menimbulkan banyak kematian.
Baca juga: Menkes Jerman desak langkah pencegahan COVID-19 lebih ketat
“Ini kewajiban kita untuk memastikan generasi muda harus terlibat dalam penanganan pandemi COVID-19 dan mereka bisa memahami apa yang sedang diupayakan oleh pemerintah dalam pencegahan terjadi pandemi berikutnya,” katanya.
Menurut Budi, Presidensi G20 tahun ini melahirkan banyak upaya penanganan pandemi COVID-19 yang bisa dijadikan pelajaran bagi anak muda.
Terdapat lima target yang ingin dicapai dalam presidensi G20, antara lain membentuk Dana Pandemi agar negara punya dana yang cukup untuk mengendalikan pandemi selanjutnya.
Selain itu, kata Budi, G20 juga membentuk mekanisme formal dalam penggunaan dana pandemi, tujuannya supaya dana pandemi bisa digunakan dengan adil untuk mengakses vaksin, obat-obatan, alat diagnostik, terutama untuk negara berkembang.
Tujuan berikutnya adalah membangun jejaring genom sekuensing di dunia. Sebab, virus, bakreri, parasit penyebab pandemi bisa muncul di mana saja.
"Jadi, perlu dibangun sistem surveilans yang sama rata di seluruh dunia," ujarnya.
Baca juga: Presiden perintahkan Menkes konsultasi dengan WHO soal status pandemi
Baca juga: Menkes: Indonesia terus lakukan reformasi sistem kesehatan
Dikatakan Budi, G20 juga menginisiasi standar protokol kesehatan secara global agar saat terjadi karantina wilayah di semua negara, semua roda perekonomian dapat terus bergerak, termasuk pendistribusian logistik kesehatan.
"G20 juga ingin memastikan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan terdistribusi merata bagi semua negara, khususnya negara berkembang," katanya.
Lima agenda tersebut diharapkan jadi komponen dalam arsitektur kesehatan global. "Tanggung jawab kita lebih besar untuk mempersiapkan generasi-generasi kita. Makanya, peran anak muda menjadi sangat penting, karena kita sebagai orang yang mengalami pandemi pada saat ini menginginkan generasi berikutnya lebih paham jika terjadi pandemi lagi,” katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022