Dia optimistis pembangunan bandara itu akan membawa pertumbuhan ekonomi yang besar bagi masyarakat lokal, karena keberadaan bandara akan berkontribusi pada kemudahan akses distribusi barang dan mobilitas orang.
“Bandara memunculkan pertumbuhan. Yang tadinya orang ragu-ragu datang ke Buton Utara karena jarak tempuh yang cukup jauh lewat jalur laut, harapannya setelah ada transportasi udara jadi semakin banyak orang datang mengunjungi Buton Utara,” kata Moeldoko saat meninjau lokasi Bandara Lantagi, di Sulawesi Tenggara, Selasa.
Selain itu, kata dia, bandara juga mempermudah distribusi barang sehingga komoditas unggulan di daerah itu seperti kepiting dan jambu mente bisa dijual di tempat lain dengan harga lebih tinggi.
"Yang disini berlimpah kalau dilempar ke tempat lain akan jadi berkah. Kalau market-nya hanya disini saja, nilai komoditas ini tidak akan ada peningkatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa Kantor Staf Presiden akan mengawal proses pembangunan Bandara Lantagi dengan mendorong kementerian/lembaga terkait untuk melakukan percepatan.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Buton Utara telah menyediakan lahan awal seluas 60 hektar. Pihak pemerintah kabupaten juga telah menyelesaikan persyaratan administrasi seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup untuk 100 hektar lahan.
Kepala Dinas Perhubungan Butur, Tayeb, S.IP, melaporkan bahwa fasilitas studi kelayakan bandara juga sudah dipersiapkan. Pemerintah daerah pun telah menyiapkan anggaran bagi proses pembebasan lahan yang akan dilakukan tahun depan.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022