• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter di lima titik perairan NTT

BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter di lima titik perairan NTT

18 Oktober 2022 14:35 WIB
BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter di lima titik perairan NTT
Ilustrasi - Warga menyaksikan gelombang tinggi saat cuaca buruk di sekitar wilayah pesisir Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Kornelis Kaha)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi gelombang laut hingga 2,5 meter yang berpeluang melanda lima titik wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Potensi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang melanda Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote, Samudera Hindia selatan Sumba Sabu, dan selatan Kupang-Rote," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi banjir di dua puncak musim hujan

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 18-20 Oktober 2022.

Syaeful menjelaskan gelombang laut dengan ketinggian hingga 2,5 meter termasuk kategori ketinggian sedang yang berisiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan dan kapal tongkang.

Oleh karena itu, operator kapal dan para nelayan di NTT agar meningkatkan kewaspadaan jika berada atau melintasi lima titik perairan tersebut.

Baca juga: BMKG: Hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Indonesia

Syaeful mengatakan selain gelombang tinggi, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

Kecepatan angin lebih dari 15 knot, kata dia, juga berisiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang sehingga perlu diwaspadai.

Baca juga: BMKG imbau waspada banjir dan longsor di sebagian wilayah di Indonesia

Syaeful menyarankan masyarakat agar terus mengikuti perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022