• Beranda
  • Berita
  • Akibat serangan drone, hubungan diplomatik Iran-Ukraina terancam putus

Akibat serangan drone, hubungan diplomatik Iran-Ukraina terancam putus

18 Oktober 2022 22:10 WIB
Akibat serangan drone, hubungan diplomatik Iran-Ukraina terancam putus
Pecahan pesawat nirawak, yang digambarkan oleh otoritas militer Ukraina sebagai drone bunuh diri buatan Iran Shahed-136 dan yang ditembak jatuh di dekat kota Kupiansk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, terlihat di wilayah Kharkiv, Ukraina, dalam selebaran yang dirilis 13 September 2022. (Angkatan Bersenjata Ukraina/HO via Reuters)
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Selasa dirinya sedang mengusulkan kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk secara resmi memutus hubungan diplomatik dengan Iran.

Usulan itu muncul setelah gelombang serangan Rusia disebut Ukraina telah menggunakan pesawat-pesawat nirawak (drone) buatan Iran.

Rusia melancarkan belasan serangan dengan drone "bunuh diri" terhadap target-target di Ukraina pada Senin (17/10) yang menghantam infrastruktur energi dan menewaskan sejumlah warga sipil.

Ukraina mengatakan gelombang serangan itu dilakukan dengan drone Shahed-136 buatan Iran. Teheran membantah telah memasok wahana udara itu.

Kuleba mengatakan pemerintah Ukraina yakin drone itu buatan Iran dan siap mengungkap "sekantong bukti" kepada negara-negara Eropa tanpa keraguan.

"Teheran bertanggung jawab atas penghancuran hubungan dengan Ukraina," katanya dalam jumpa pers.

Baca juga: Iran mengaku tidak beri "drone" ke Rusia untuk lawan Ukraina

Kuleba mengatakan dia telah mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran "karena membantu Rusia membunuh rakyat Ukraina".

"Sanksi berat terhadap Iran sangat relevan saat ini, karena kami mendapatkan laporan tentang keinginan Iran untuk membantu Rusia dengan rudal balistik yang akan digunakan untuk melawan rakyat Ukraina," kata Kuleba.

"Tindakan Iran keji dan penuh tipu daya. Kami tak akan membiarkan mereka, karena semua tindakan itu dilakukan ketika Iran mengatakan kepada kami mereka tidak mendukung perang ini dan tidak akan mendukung pihak mana pun dengan senjata mereka," ujarnya.

Kuleba mengatakan Kiev akan mengirimkan nota resmi ke Israel agar segera mendapatkan bantuan pertahanan udara dan kerja sama di bidang itu.

Namun, sejauh ini belum ada tanggapan Israel atas pernyataan Kuleba itu.

Sebelumnya pada Selasa, Menteri Kehakiman Israel Gideon Sa'ar mengatakan kepada Army Radio: "Dukungan kami bagi Ukraina tidak mencakup sistem senjata dan persenjataan - dan tidak ada yang berubah dengan posisi itu."

Meski Israel telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Kiev, negara itu menolak memasok peralatan militer untuk menjaga kerja sama dengan Moskow di Suriah.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS: Pasokan 'drone' Iran ke Rusia melanggar resolusi PBB

Baca juga: Pejabat AS: Rusia "gagal" dengan pesawat nirawak buatan Iran

 

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022