Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 8,20 dolar AS atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 1.655,80 dolar AS per ounce, setelah mencapai terendah sesi di 1.650,60 dolar AS dan tertinggi sesi 1.666,00 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 15,10 dolar AS atau 0,92 persen menjadi 1.664,00 dolar AS pada Senin (17/10/2022), setelah anjlok 28,1 dolar AS atau 1,68 persen menjadi 1.648,90 dolar AS pada Jumat (14/10/2022), dan turun tipis 0,5 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.677,00 dolar AS pada Kamis (13/10/2022).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 112.1310, menyusul penurunan 1,13 persen di sesi sebelumnya.
Indeks produksi industri yang dirilis oleh Federal Reserve pada Selasa (18/10/2022) meningkat 0,4 persen pada September dan 2,9 persen pada tingkat tahunan di kuartal ketiga, juga telah meredam emas.
Baca juga: Harga emas naik 15,10 dolar, ditopang dolar yang lebih lemah
Prospek emas tetap di bawah tekanan dari prospek kenaikan suku bunga AS, terutama dengan inflasi yang tetap dekat dengan level tertinggi 40 tahun. Federal Reserve juga telah mengisyaratkan bahwa suku bunga akan mengakhiri tahun pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang terlihat selama krisis keuangan 2008, di tengah memburuknya prospek ekonomi.
Pasar memperkirakan kemungkinan hampir 100 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November, kenaikan ketiga berturut-turut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 11,9 sen atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 18,6 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 6,30 dolar AS atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 907,30 dolar per ounce.
Baca juga: Emas jatuh 28,1 dolar, catat minggu terburuk dalam dua bulan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022