Fajar, dalam rilis pers yang diterima, Rabu, mengatakan bahwa terdapat sejumlah tantangan bagi UMKM yang ingin go digital dan international, antara lain penguasaan teknologi digital, menentukan platform digital yang sesuai, hingga pemilihan strategi pemasaran.
Baca juga: Warganet harus utamakan etika dalam berinternet
Namun sebelum itu, kata dia, UMKM yang ingin go digital maupun go internasional harus terlebih dahulu meningkatkan skala usaha mereka dengan cara mengamati kompetitor, fokus pada tujuan, memperkuat tim, tidak kompromi terhadap kualitas, dan membangun citra positif.
“Barulah setelah itu UMKM dikatakan siap go digital atau internasional. Kuncinya adalah penguasaan literasi digital, produk dengan kualitas yang mampu bersaing, brand image produk kuat, kecepatan respons terhadap pemenuhan, kreatif dan inovatif, serta berkolaborasi dengan mitra,” kata Fajar.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema “Tingkatkan Ekonomi Kreatif & Pemberdayaan UMKM di Era Digital”, di Makassar, Sulawesi Selatan, yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Sementara itu, senior trainer dan psikolog Hellen Citra Dewi mengatakan perkembangan internet dan media sosial telah mengubah gaya hidup masyarakat.
Semua aktivitas kini beralih menggunakan transaksi digital. Dalam dunia bisnis pun, orang sudah beranjak ke digitalisasi keuangan dan promosi daring.
Dia menyebut bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan UMKM dalam memanfaatkan era digital agar tidak tertinggal dari kompetitor adalah memanfaatkan iklan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
Jika sumber daya memungkinkan, kata dia, UMKM bisa menggunakan key opinion leader (KOL) atau pemengaruh serta menjual produk mereka lewat lokapasar.
“Media sosial dan lokapasar cukup efektif dalam memasarkan semua produk dan memudahkan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen,” kata Hellen.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Baca juga: Pentingnya jaga etika di dunia maya jaga kerukunan dan persatuan
Baca juga: Kemenkominfo-Kemenkes tingkatkan literasi digital 21.000 ASN
Baca juga: Kemenkominfo tingkatkan literasi digital siswa SMK
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022