Keputusan pemecatan tersebut tercantum dalam sebuah dekrit yang diumumkan kantor kepresidenan Ukraina pada Selasa (18/10).
“Kami mencoba membunuh sebanyak mungkin dari mereka. Semakin banyak kami membunuh orang Rusia sekarang, semakin sedikit anak-anak kami yang harus membunuh,” kata Vrublevsky dalam sebuah wawancara pada 21 Agustus 2022.
Pernyataan Vrublevsky memicu kemarahan di Moskow dan Astana, yang sama-sama mengkritik komentar yang dibuat oleh Dubes Ukraina itu.
Kazakhstan kemudian menuntut Ukraina mengganti dubesnya di Astana.
Vrublevsky mengeluarkan permintaan maaf resmi, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Kazakhstan Aibek Smadiyarov, setelah Dubes Ukraina itu dipanggil ke kementerian tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: CICA Summit dibuka di Kazakhstan, dihadiri Putin
Baca juga: Paus Fransiskus pimpin misa di ibu kota Kazakhstan
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022