Asisten Pelatih Borneo FC Miftahuddin Mukson, dalam laman klub, Rabu, memastikan waktu libur selama 10 hari tak otomatis membuat pemain berleha-leha karena mereka tetap diberikan porsi latihan oleh pelatih yang harus dijalankan selama berada di kampung halaman.
Program latihan diberikan tim pelatih dengan harapan kondisi mereka tidak turun saat berkumpul kembali di Samarinda begitu kompetisi digelar kembali.
Dia menyebutkan tim pelatih akan memantau latihan pemain secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting untuk memastikan menu latihan yang diberikan sudah dijalankan dengan baik.
"Kami sudah memberi program latihan yang harus dilakukan pemain selama masa libur ini. Nantinya bakal ada sesi latihan via Zoom Meeting untuk memantau latihan bersama. Ini kami lakukan agar pemain benar-benar bisa terus menjaga kondisi mereka," kata Miftah.
Baca juga: Persita liburkan pemain sepekan lebih
Saat libur diberikan selama sepekan saat kompetisi baru dihentikan, kondisi pemain terbilang sangat bagus dan tercatat tidaak ada penurunan fisik secara drastis.
Hal itu terlihat dalam latihan di Stadion Segiri, sebelum libur jilid kedua diberikan selama 10 hari, seraya berharap hal serupa kembali dilakukan pemain dengan menjalankan secara baik program yang diberikan.
"Kami mau nanti pemain setelah libur, mereka berada di kondisi yang tidak jatuh. Makanya kemarin ada tes sebelum mereka pulang dan akan di tes ulang sekembalinya mereka dari libur sebelum kami memulai latihan," kata Miftah.
Menurut Miftah, libur kompetisi ini jelas membawa dampak kepada kebugaran pemain karena saat mereka sudah dalam kondisi bagus ternyata roda kompetisi justru dihentikan.
Meski demikian, Miftah mengaku memahami apa yang terjadi dalam kompetisi saat ini.
"Kasus Kanjuruhan adalah kasus besar. Jadi saat ini semua tim harus menerima keputusan terkait dihentikannya sementara Liga 1," kata Miftah.
Baca juga: Bek Persib Sato nikmati libur latihan di Thailand
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022