• Beranda
  • Berita
  • Emas jatuh 21,60 dolar tertekan penguatan dolar, kenakan imbal hasil

Emas jatuh 21,60 dolar tertekan penguatan dolar, kenakan imbal hasil

20 Oktober 2022 05:19 WIB
Emas jatuh 21,60 dolar tertekan penguatan dolar, kenakan imbal hasil
Pegawai menunjukkan pajangan emas cetakan Antam PT Pegadaian (Persero) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9/2022). Berdasarkan laman resmi Pegadaian, emas cetakan Antam ukuran 1 gram per Kamis (22/9) dijual seharga Rp965 ribu atau turun Rp5 ribu dibanding sehari sebelumnya, sedangkan cetakan UBS dijual seharga Rp920 ribu atau turun Rp1.000 dari harga sebelumnya. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj. (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)
Harga emas kembali merosot di bawah level psikologis 1.650 dolar pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut tertekan dolar AS yang menguat setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan melonjak ke level tertinggi 14 tahun.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 21,60 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi ditutup pada 1.634,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran terendah sesi di 1.634,90 dolar AS dan tertinggi di 1.659,80 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 8,20 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.655,80 dolar AS pada Selasa (18/10/2022), setelah terangkat 15,10 dolar AS atau 0,92 persen menjadi 1.664,00 dolar AS pada Senin (17/10/2022), dan terpuruk 28,10 dolar AS atau 1,68 persen menjadi 1.648,90 dolar AS pada Jumat (14/10/2022).

Dolar terapresiasi secara nyata pada perdagangan Rabu (19/10/2022) di tengah momentum kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,76 persen menjadi 112,9820.

Dolar menguat menyusul serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed dapat mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75 persen jika inflasi yang mendasarinya tidak mereda.

Komentarnya datang hanya beberapa hari setelah data menunjukkan inflasi AS tetap keras di dekat level tertinggi 40 tahun meskipun terjadi serangkaian kenaikan suku bunga tajam tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menekankan perlunya mengendalikan inflasi, mengutip tekanan pada pasar tenaga kerja dari kenaikan suku bunga dan harga.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 13 basis poin menjadi sekitar 4,13 persen pada Rabu (19/10/2022) sore, sementara imbal hasil pada surat utang pemerintah AS 2-tahun yang sensitif terhadap kebijakan suku bunga naik menjadi 4,55 persen.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang meningkat adalah bullish bagi dolar, sedangkan imbal hasil yang turun adalah bearish bagi dolar.

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (19/10/2022) bahwa konstruksi rumah AS turun 1,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,56 juta unit pada September, 7,4 persen di atas tingkat satu tahun lalu, tetapi lebih rendah dari revisi 1,72 juta pada Agustus.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 24,1 sen atau 1,3 persen, menjadi ditutup pada 18,359 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 26,20 dolar AS atau 2,89 persen, menjadi ditutup pada 881,10 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022