Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap Indonesia, khususnya Jakarta, dapat menjadi ibu kota busana Muslim di dunia untuk mempromosikan produk fesyen Tanah Air.Fashion capitals di dunia adalah New York, London, Paris, dan Milan, jadi saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai 'Muslim Fashion Capital' dunia
"'Fashion capitals di dunia adalah New York, London, Paris, dan Milan, jadi saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai 'Muslim Fashion Capital' dunia," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam pembukaan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Tangerang pada Kamis.
Menurut Wapres, untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia adalah kerja bersama pemerintah, pengusaha, desainer, pesohor, termasuk atlet yang dapat turut mempromosikan produk fesyen hijab di ajang olahraga internasional.
"Tentunya kita bangga menggunakan kekayaan bangsa kita sendiri dalam produk-produk fesyen kita. Ayo gunakan fesyen Nusantara yang beragam dari seluruh provinsi agar kain-kain kita makin mendunia sekaligus juga akan melindungi kekayaan budaya kita agar tidak punah dan tidak mudah diklaim oleh bangsa lain," ungkap Wapres.
Seluruh modal yang dimiliki, menurut Wapres, harus dioptimalkan untuk memajukan dunia fesyen muslim Indonesia yang menuntut kreativitas, inovasi, kolaborasi, dan strategi yang disusun berdasarkan riset dan pengetahuan.
"Bisnis fesyen muslim adalah bisnis yang hidup, bernilai besar, memiliki prospek yang cerah. Itulah mengapa bisnis ini kian menarik perhatian banyak negara, bahkan negara yang penduduk muslimnya pun sangat sedikit," tambah Wapres.
Baca juga: Mendag optimistis keragaman Indonesia mampu kuasai fesyen muslim dunia
Menurut Wapres, pada periode 2016-2017 pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai 44 miliar dolar AS, sedangkan pada 2024 belanja fesyen konsumen muslim global diestimasi mencapai 311 miliar dolar AS.
Terlebih di dalam negeri, industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan yaitu pada 2021 industri fesyen muslim tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun. Sementara ekspor fesyen muslim meningkat 12,5 persen, mencapai 4,6 miliar dolar AS pada periode yang sama.
"Menyadari peluang dan potensi yang kita miliki sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika kita memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global. Apalagi populasi muslim dunia akan terus bertumbuh. Pada 2030, 26 persen penduduk bumi diperkirakan beragama Islam," ungkap Wapres.
Wapres berharap penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim, sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri ini.
"Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama juga produk-produk dari UMKM. Kepada Kementerian Perdagangan, saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia, termasuk juga fesyen olahraga. Pesan ini juga saya titipkan untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri," tambah Wapres.
Terakhir Wapres Ma'ruf Amin berpesan agar menjadi pihak terdepan dalam promosi fesyen muslim secara digital, demi negara lain yang tertarik dan melakukan riset di bidang fesyen muslim dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim di Indonesia.
Baca juga: Jakarta Muslim Fashion Week adalah usaha perkuat ekosistem fesyen
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022