Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR mengatakan badan yang bungkuk pada warga lanjut usia (lansia) merupakan tanda gejala patah tulang.Kita menganggap orang tua kalau bungkuk itu wajar, padahal tidak, tidak seharusnya terjadi. Bungkuk itu tanda gejala patah tulang belakang
"Kita menganggap orang tua kalau bungkuk itu wajar, padahal tidak, tidak seharusnya terjadi. Bungkuk itu tanda gejala patah tulang belakang," kata Bagus Putu Putra Suryana dalam seminar virtual bertajuk Ayo Tingkatkan Kesehatan Tulang, Cegah Osteoporosis di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, semakin banyak jumlah penduduk lansia di suatu negara, kemungkinan akan semakin banyak jumlah penderita osteoporosis.
"Jadi tingkat kesehatan kita membaik, konsekuensi-nya jumlah lansia meningkat, penyakit-penyakit PTM (penyakit tidak menular) yang berkaitan dengan usia akan meningkat. Kita harus cegah, jangan sampai terjadi seperti itu," katanya.
Bagus mengatakan pada orang yang sehat, risiko mengalami patah tulang sekitar satu sampai dua persen. Sementara pada penderita osteoporosis atau keropos tulang, risiko patah tulang bisa lebih dari 30 persen.
Baca juga: Perosi: Osteoporosis lebih banyak terjadi dibanding penyakit lainnya
Baca juga: Dokter sebut anak-anak juga bisa alami osteoporosis
"Ada orang tua terpeleset di kamar mandi, langsung tidak bisa berdiri. Itu karena patah pada tulang pahanya," kata Bagus Putu Putra Suryana.
Dia menambahkan tulang yang paling sering patah akibat penyakit osteoporosis di antaranya tulang belakang, tulang paha, tulang panggul, dan tulang lengan.
Penderita osteoporosis juga akan mengalami penyusutan tinggi badan. Oleh karena itu, menurut dia, penting untuk mengukur tinggi badan per tahun untuk mengetahui risiko terkena osteoporosis.
Baca juga: Dokter sebut menopause bisa sebabkan osteoporosis
Baca juga: Dokter: Perempuan di atas 50 tahun lebih rentan terkena osteoporosis
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022