Lurah Ceger, Ratno mengatakan, sumur resapan tersebut tersumbat timbunan tanah liat dan lumpur yang terbawa ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
"Biasanya enam bulan sekali dikuras. Dan PPSU sudah berapa kali menguras, namun kondisi tanah kurang meresap. Terutama saat hujan lebat," kata Ratno di Jakarta, Kamis.
Ratno menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh PPSU Kelurahan Ceger ditemukan endapan lumpur setebal satu meter di dalam sumur resapan tersebut.
Dia mengatakan, sumur resapan yang digarap jajaran Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur tidak memiliki masalah karena memiliki kedalaman sekitar empat meter.
Baca juga: Jakarta Timur perbanyak sumur resapan untuk atasi banjir di Ciracas
Baca juga: Jakarta Timur bangun 3.000 sumur resapan untuk antisipasi banjir
Ratno mengatakan, jajaran PPSU Kelurahan Ceger sudah mengeruk timbunan tanah liat dan lumpur yang menyumbat agar sumur resapan berfungsi optimal.
"Nanti kita 'ploting' (kerahkan personel untuk menguras sumur resapan) lagi, besok dikerjakan ulang," ujar Ratno.
Sebelumnya, warga mengeluhkan keberadaan sumur resapan di Jalan Haji Sholeh, RT 02/RW 02, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, karena tidak berfungsi dengan baik.
Aduan warga itu terlihat pada aplikasi Jakarta Kini (Jaki) dengan nomor JK2210200083. Dilaporkan bahwa sumur resapan tersebut tidak menyerap air dengan baik sehingga justru menjadi sarang jentik.
"Sumur resapan tidak menyerap air, menjadi sarang jentik. Mohon ditindaklanjuti agar sures (sumur resapan) berfungsi kembali," kata pelapor dalam aduan yang dibuat pada Kamis.
Ratno mengatakan, jajaran PPSU Kelurahan Ceger sudah mengeruk timbunan tanah liat dan lumpur yang menyumbat agar sumur resapan berfungsi optimal.
"Nanti kita 'ploting' (kerahkan personel untuk menguras sumur resapan) lagi, besok dikerjakan ulang," ujar Ratno.
Sebelumnya, warga mengeluhkan keberadaan sumur resapan di Jalan Haji Sholeh, RT 02/RW 02, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, karena tidak berfungsi dengan baik.
Aduan warga itu terlihat pada aplikasi Jakarta Kini (Jaki) dengan nomor JK2210200083. Dilaporkan bahwa sumur resapan tersebut tidak menyerap air dengan baik sehingga justru menjadi sarang jentik.
"Sumur resapan tidak menyerap air, menjadi sarang jentik. Mohon ditindaklanjuti agar sures (sumur resapan) berfungsi kembali," kata pelapor dalam aduan yang dibuat pada Kamis.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022