"Maka dari itu prinsip akhlak yang diterapkan, saya rasa telah sesuai dengan yang diterapkan bersama-sama di pilar-pilar literasi digital pada nilai-nilai amanah kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif," kata Erick Thohir dalam sambutan acara Dies Natalis ke-62 Fakultas Psikologi (F. Psi) Universitas Indonesia (UI), Kamis.
Nilai ini kata Erick saya titipkan kepada Gen Z untuk dapat terus diperkuat sebagai fondasi budaya dan etika digital, sekaligus memperkuat kemampuan untuk berpikir kreatif, bersikap kritis, serta mampu menyelesaikan masalah terutama dalam beraktivitas dengan menggunakan akses teknologi dan digitalisasi yang akan terus semakin canggih lagi.
Ia menjelaskan teknologi informasi dan digital menawarkan dua manfaat utama kepada penggunanya, yakni daya untuk berkreasi (Creation Power) yang semakin mendekati kelas profesional-industri, dan kekuatan penyiaran (Broadcast Power) yang sangat besar, sehingga pengguna bisa menjangkau audiens dalam skala besar. Keduanya dapat tercapai melalui proses yang semudah, sesederhana, dan semandiri mungkin dengan menggunakan laptop, tablet, bahkan smartphone.
Dikatakannya hal tersebut membuat generasi Z (lahir sekitar tahun 1990-an hingga awal 2010-an) berada dalam posisi yang unik. Di satu sisi, sebagai digital natives, mereka paling cepat menyerap kedua manfaat tersebut dibanding generasi sebelumnya. Di sisi lain, mereka belum cukup peka terhadap risiko-risiko penggunaan teknologi yang tidak seimbang. Generasi sebelum mereka pun juga sedang sama-sama belajar tentang hal itu.
Dengan menggunakan kerangka literasi digital yang ditetapkan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, generasi Z dengan cepat telah menyerap keterampilan digital, namun sangat perlu didampingi agar mencapai ketiga ranah lainnya, yaitu budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Hal ini menjadi topik menarik yang diangkat dalam pembahasan talkshow bertema Literasi Digital untuk Generasi Z, dalam rangkaian dies natalis F. Psi UI.
Sementara itu Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, Ph.D., menggugah generasi Z agar lebih bijak menggunakan teknologi infomasi dan komunikasi, sehingga bisa mendapatkan manfaat yang baik dari teknologi tersebut, seperti meningkatkan kemampuan diri, menambah wawasan, dan memperdalam pengetahuan, serta mengenali konten-konten atau muatan informasi yang valid dan baik.
"Diharapkan dengan mengikuti takshow ini dapat mendapatkan pemahaman cara seharusnya dalam memanfaatkan teknologi tersebut dengan adab, sopan santun, dan akhlak yang harus digunakan," kata Agustin.
Dia berharap masyarakat bisa menggunakan media komunikasi itu dengan cara-cara yang baik dan santun, dan tentu saja memberikan hasil yang baik. Ada pengetahuan yang harus kita miliki, sehingga kita bisa memilih dan memilah informasi, serta konten yang baik dan buruk agar dapat kita hindari dan tidak terjebak memanfaatkan atau memberdayai informasi yang keliru tersebut.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022