Hal itu diungkapkan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, yang mengatakan bahwa para peserta ANOC General Assembly terkesima dengan presentasi kesiapan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 yang akan berlangsung 5-12 Agustus tahun depan.
"Presentasi diawali dengan tarian, kami membawa sedikit Bali agar semua bisa mendapatkan kehangatan Bali di Korea Selatan, ternyata efektif sekali. Semuanya terpukau, terhipnotis," kata pria yang akrab disapa Okto itu dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta secara daring, Kamis.
"Hasilnya ANOC sendiri langsung datang ke kita... Sehingga dipastikan tahun depan di Agustus Bali akan kedatangan tamu dari 205 negara, menjadi ajang olahraga terbesar dalam sejarah Indonesia, sebagai multievent games maupun general assembly," ujar dia menambahkan.
Kepada lebih dari 1.500 delegasi dari 205 NOC di seluruh dunia yang hadir, termasuk Federasi Internasional, serta petinggi organisasi olahraga dunia, mulai dari ANOC, Komite Olimpiade Internasional (IOC), Badan Anti-Doping Dunia (WADA), serta Dewan Olimpiade Asia (OCA), Okto menjanjikan bahwa 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 akan menjadi tolok ukur untuk menciptakan standard baru dalam menggelar ajang olahraga.
"Yang paling menarik adalah respons dari anggota para petinggi olahraga dunia, sambutan hangat dan apresiasi mereka siap hadir di 2nd ANOC Beach Games Bali 2023," kata Okto.
Baca juga: Indonesia banjir apresiasi dalam sidang umum tahunan ANOC
Okto menambahkan dengan menjadi tuan rumah ajang olahraga tersebut Indonesia diharap juga dapat meningkatkan prestasi.
"Goal akhirnya adalah Olimpiade... Indonesia punya kesempatan dan punya sebuah semangat yang tinggi untuk menjadi tuan rumah dan mengejar prestasi tinggi," ujar Okto.
Selain mempresentasikan kesiapan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023, KOI juga merilis logo resmi ajang olahraga tersebut. Logo dengan warna merah, kuning dan biru tersebut merupakan gabungan dari beberapa unsur ciri khas Bali.
Mulai dari topeng Bali yang menyimbolkan sisi baik dan proteksi terhadap hal-hal jahat, pura Lempuyang yang terkenal, bunga dan kerang yang menjadi ciri khas eksotis dari Bali, layar dari perahu nelayan, fauna dalam pantai, termasuk ombak laut.
"Apa yang sudah dilaksanakan dalam kegiatan ANOC General Assembly ini sudah berjalan dengan baik, dan kami memberikan apresiasi kepada KOI sudah aktif betul, sudah melakukan upaya-upaya sehingga general assembly ini bisa dilakukan sebaik-baiknya," kata Staf Ahli Bidang Hukum Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) Samsudin, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Baca juga: ANOC World Beach Games 2023 di Bali usung konsep ramah lingkungan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022