Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menargetkan cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,2 juta ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras.Saat ini NFA melalui Bulog tengah gencar meningkatkan CBP yang dikelola Bulog sampai dengan 1,2 juta ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras.
“Saat ini NFA melalui Bulog tengah gencar meningkatkan CBP yang dikelola Bulog sampai dengan 1,2 juta ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan stok CBP Bulog per September 2022 ini sekitar 791 ribu ton, dan diperlukan peningkatan menjadi 1,2 juta ton sampai dengan Desember 2022. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan pelaksanaan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar, antisipasi tanggap darurat, serta alokasi untuk kebutuhan mendesak lainnya.
“Upaya ini harus kita lakukan, karena di tengah potensi krisis pangan dunia, ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas beras sebagai komoditas strategis. Maka dari itu, diperlukan sinergi dan kerja bersama seluruh stakeholder, dari mulai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Satgas Pangan Polri, asosiasi dan kelompok tani, serta pelaku usaha BUMN, BUMD, dan penggilingan swasta,” kata Arief.
Sebagai bentuk tindak lanjut pengamanan CBP melalui peningkatan serapan gabah/beras oleh Perum Bulog, NFA bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan serta jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Sulawesi Selatan dan pihak terkait menggelar pertemuan Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Komitmen Penyerapan Beras oleh seluruh Kabupaten/Kota, para mitra penggilingan, serta Bulog.
Setelah pertemuan ini, lanjut Arief, Bulog akan bertemu dan berkoordinasi dengan Pemkab/Pemkot di wilayah Sulsel dan mitra penggilingan untuk membahas kesepakatan harga dan penyerapan.
“Bulog silakan ketemu dengan para mitra untuk menentukan harga yang wajar. Karena saat beli harus sesuai harga pasar agar tidak terjadi inflasi,” kata dia.
Arief mengatakan Sulsel merupakan provinsi yang potensial sebagai sumber serapan gabah/beras untuk meningkatkan CBP yang dikelola Bulog. Potensi panen Sulsel pada bulan Oktober 2022 sebesar 264 ribu ton dan bulan November 2022 sebesar 183 ribu ton, di mana angka ini termasuk yang tertinggi di tingkat Nasional.
“Selain potensi panen yang tinggi, kami juga mengapresiasi dukungan Gubernur Sulsel yang telah menggerakkan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan meminta para pengusaha penggilingan padi di wilayah Sulsel agar memprioritaskan pemenuhan kebutuhan stok CBP di gudang Bulog,” kata dia.
Baca juga: NFA: Perlu kolaborasi lintas sektor untuk penanganan limbah pangan
Baca juga: NFA: Gerakan Makan Telur atasi stunting sekaligus serap telur peternak
Baca juga: NFA tingkatkan fasilitasi serapan ayam hidup peternak mikro dan kecil
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022