Ditemui usai upacara penyerahan Pataka, Johanis mengatakan jabatan Kapolda NTT yang diembannya merupakan kehormatan dan kepercayaan yang harus dipertanggungjawabkan bagi masyarakat.
Mantan kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu menegaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kapolda yang baru memang berat, tetapi akan dapat dilaksanakan dengan komitmen dari semua pihak.
"Pembangunan tidak bisa dilakukan jika kondisi tidak aman dan nyaman," kata Johanis.
Baca juga: Kadiv Hubinter Polri laporkan kasus pencemaran nama baik ke Polda NTT
Dia mengaku memiliki dua prioritas dalam kepemimpinan sebagai Kapolda NTT, yakni penataan internal dalam membangun kultur Polri yang kuat serta penataan keamanan dan komunikasi publik.
Jenderal bintang dua yang pernah menjabat sebagai wakil kepala Polda NTT itu juga mengapresiasi mutasi terhadap Setyo Budiyanto ke Polda Sulawesi Utara. Menurut Johanis, jabatan Setyo sebagai Kapolda Sulut merupakan prestasi karena tidak semua perwira tinggi bisa dua kali menjabat sebagai kapolda.
"Irjen (Pol.) Setyo Budiyanto sudah banyak berkarya di Polda NTT dan banyak kemajuan, baik pembangunan fisik maupun kapasitas, serta pelayanan masyarakat; sehingga perlu ditindaklanjuti bagi semua jajaran Polda NTT. Saya mohon dukungannya sehingga saya pun bisa bekerja maksimal di NTT ini," ujar Johanis.
Polisi mantan petinju itu juga mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Johanis akan melakukan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan dan ketertiban di NTT.
Baca juga: Johni Asadoma, dari bintang ring tinju menjadi bintang polisi
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022