Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan dalam perjanjian itu PGN Grup membeli pasokan LNG sebesar 3-5 BBTUD untuk kebutuhan ritel di Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur.
Perjanjian itu juga diharapkan dapat mengoptimalkan pasar LNG serta penggunaan gas bumi di daerah yang belum terjangkau infrastruktur pipa gas.
Penandatanganan jual beli LNG dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Aminuddin, dan Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
"Alokasi LNG dari Kayan menjadi kick off pembelian LNG di PGN secara keseluruhan untuk mendukung bisnis niaga LNG. Di operasional dan sales ada Pertagas Niaga dan PGN Gagas yang ditugaskan untuk menyalurkan LNG bagi kebutuhan domestik. Selain itu PGN juga tengah membangun mini LNG liquiefaction di beberapa wilayah," ujar Haryo.
PGN dan Kayan, lanjutnya, akan menjalankan pemasaran bersama untuk tambahan alokasi LNG dari Kayan dan mengoptimalkan kargo LNG portofolio untuk pasar internasional.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menambahkan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Kalimantan dan Indonesia Timur memerlukan skema penyaluran beyond pipeline. Gas bumi akan disalurkan dengan transportasi non-pipa.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina siap jangkau wilayah nonpipa dengan Gaslink
"PGN menginisiasi untuk pemanfaatan gas bumi yang berbentuk cair yaitu (LNG), agar bisa disalurkan ke pengguna akhir," katanya.
Ia mengatakan pengembangan LNG ritel merupakan salah satu kreasi nilai PGN tahun 2022. "Kami memandang bahwa kebutuhan konversi energi ke gas bumi di wilayah Kalimantan dan Indonesia timur sangat besar, sehingga hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi PGN. Wilayah-wilayah yang sudah terjangkau LNG nantinya diharapkan bisa tumbuh. LNG dapat menjadi energi bagi industri, smelter, pembangkit listrik, hingga rumah tangga," ujar Heru.
Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara Anthony Lesmana menyampaikan pihaknya selalu didorong membangun pabrik mini LNG dengan memanfaatkan sumbar gas yang ada.
"Dalam ekosistem ini, PGN merupakan bagian penting dan sebagai anchor customer. PJB (Perjanjian Jual Beli) LNG ini menjadi kolaborasi pertama untuk bisnis mini LNG dan market LNG cukup besar untuk dipasarkan bersama sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya.
Heru menambahkan PGN siap untuk berinvestasi dalam pengembangan LNG ritel an terbuka untuk kerja sama dengan badan usaha lain untuk menyalurkan LNG sampai ke pengguna akhir agar percepatan bisnis LNG dapat terealisasi.
"Optimasi LNG ritel juga menjadi salah satu cara PGN untuk mengisi transisi energi," sebutnya.
Baca juga: Perkuat portofolio bisnis, PGN bidik pasar ritel gas bumi
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022