PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 100 megawatt di Panaf, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, mencapai 78 persen per Oktober 2022.Sekarang progres PLTU Panaf 2x50 megawatt sudah 78 persen, tahun depan (2023) bisa mulai beroperasi kalau semua berjalan sesuai jadwal.
"Sekarang progres PLTU Panaf 2x50 megawatt sudah 78 persen, tahun depan (2023) bisa mulai beroperasi kalau semua berjalan sesuai jadwal," kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan, pembangunan PLTU Panaf ditargetkan tuntas pada Oktober 2023 untuk unit satu berkapasitas 50 megawatt dan unit dua pada November.
Baca juga: PLN NTT uji coba 100 persen biomassa untuk bahan bakar PLTU Bolok
Fintje mengatakan pengoperasian PLTU Panaf akan membuat persediaan daya listrik pada Sistem Timor di sepanjang Pulau Timor semakin memadai.
Saat ini, kata dia kondisi listrik di Sistem Timor memiliki kelebihan daya (surplus) sekitar 50 megawatt sehingga akan semakin bertambah ketika PLTU Panaf beroperasi sesuai target.
Ia mengatakan persediaan listrik ini bisa terserap secara memadai jika ada kehadiran investasi karena jika hanya dipakai untuk rumah tangga masih banyak kelebihan daya yang tersedia.
Fintje memastikan pihaknya sangat siap menyalurkan listrik untuk kebutuhan investasi di Pulau Timor karena sistem ketenagalistrikan sudah semakin kuat.
Baca juga: PLN dan SMI susun rencana investasi percepat transisi batu bara ke EBT
Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya juga segera menyalurkan permintaan daya untuk kebutuhan PT Semen Kupang sekitar 6 megawatt.
"Jadi industri semen bisa kembali hidup, sehingga bisnis akan tumbuh di sekitarnya termasuk penyerapan tenaga kerja, dengan dukungan energi listrik," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022