Pantauan di lokasi pengungsian terlihat aktivitas ratusan warga pengungsi di Balai Tempek 5, Lingkungan Biluk Poh Kangin terlihat ramai di posko pengungsian, sebagian memilih pakaian layak pakai yang mulai didistribusikan kepada warga korban banjir bandang.
Terlihat ribuan pakaian layak pakai tersebut ditempatkan di atas bale, kemudian warga yang datang langsung memilih pakaian sesuai ukuran dan kebutuhan yang diperlukan.
"Syukur sudah ada bantuan pakaian, ada baju untuk gantian nanti," kata Ni Nengah Suartini, salah satu warga Lingkungan Biluk Poh.
Suartini mengatakan, pakaian ini sangat bermanfaat untuk keluarganya. Mengingat semua barang, maupun pakaiannya hilang diterjang banjir, sehingga ia bersama keluarga hanya membawa pakaian yang melekat di badan saja. "Iya semua hanyut dibawa banjir," ungkapnya.
Sementara itu, petugas PMI Bali, Ketut Diah Mustaka Weni mengatakan, sekitar 70 kampil pakaian layak pakai untuk para warga yang terdampak banjir bandang sudah mulai di salurkan. "Ini distribusi yang pertama, ada sekitar 70 an kampil (karung) pakai layak pakai," katanya.
Menurutnya, sumbangan pakaian layak pakai ini di terima di posko dari sumbangan para donatur maupun warga sekitar yang datang langsung ke lokasi pengungsi. Kemudian di bagikan langsung kepada warga.
"Setiap warga memilih 10 Pcs, baju maupun celana. Ada juga beberapa pakaian baru yang ditempatkan bercampur di dalam kampil. Satu kampil itu nggak menentu isinya. Ada pakaian baru, ada pakaian bekasnya, orang sekali bawa itu ada tiga kampil," katanya.
Data jumlah warga yang terdampak pengungsi yang berada di balai tempek 5, Lingkungan Biluk Poh sebanyak 79 KK dan Sekitar 258 jiwa.
Baca juga: BPBD Jembrana cari siswa SMA yang dikabarkan hilang saat banjir
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi jasad pelajar korban banjir di Jembrana
Baca juga: Gubernur Koster pastikan bencana alam di Bali tak ganggu G20
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Nyoman Hendra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022