Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh memerintahkan seluruh dokter di provinsi paling barat Indonesia itu untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit gangguan ginjal akut yang tengah merebak di Indonesia.ketika anak berkurang urine, maka ini tanda ginjal sedang terganggu
“Ini harus kita sebarkan kepada masyarakat agar mengetahui dan mengerti apa yang terjadi pada anaknya, seandainya mengalami gejala gangguan ginjal akut ini,” kata Ketua IDI Wilayah Aceh Safrizal Rahman di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan kasus gangguan ginjal akut sudah banyak ditemukan di Aceh. Hingga (22/10), IDAI Cabang Aceh mencatat terdapat 29 anak yang menderita gangguan ginjal akut dan 22 anak di antaranya telah meninggal dunia.
Oleh sebab itu, IDI perlu mengimbau seluruh dokter yang berperan sebagai kepala dinas, direktur rumah sakit, dan kepala Puskesmas untuk mengaktifkan seluruh unit penyuluhan guna mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap bahaya gangguan ginjal akut.
“Sejauh ini ada 22 angka kematian, dan kemungkinan ini akan bertambah,” kata Safrizal.
Baca juga: Menkes: Obat gangguan ginjal akut dibawa ke Indonesia hari ini
Baca juga: Indonesia datangkan 200 vial Fomepizole untuk sembuhkan ginjal akut
Ia menjelaskan dugaan sementara penyakit gagal ginjal akut dari zat etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirop, yang dianggap menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan ginjal secara akut sehingga disebut gangguan ginjal akut, dan umumnya terjadi pada anak.
Karena itu, kata dia, seluruh dokter di wilayah Tanah Rencong diminta untuk sementara menghentikan pemakaian obat sirop, dan juga memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya terkait perkembangan kasus gangguan ginjal akut.
“Target utama agar seluruh keluarga mengetahui bahwa kita lagi ada masalah dengan penggunaan obat sirup pada anak, sehingga jika selama ini banyak keluarga yang memberi obat dengan membeli sendiri di toko obat, maka untuk sementara berhenti dulu, konsultasi dengan dokter,” katanya.
Baca juga: Dinkes: Kasus gangguan ginjal akut di Jatim naik jadi 30 kasus
Ia menjelaskan dugaan sementara penyakit gagal ginjal akut dari zat etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirop, yang dianggap menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan ginjal secara akut sehingga disebut gangguan ginjal akut, dan umumnya terjadi pada anak.
Karena itu, kata dia, seluruh dokter di wilayah Tanah Rencong diminta untuk sementara menghentikan pemakaian obat sirop, dan juga memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya terkait perkembangan kasus gangguan ginjal akut.
“Target utama agar seluruh keluarga mengetahui bahwa kita lagi ada masalah dengan penggunaan obat sirup pada anak, sehingga jika selama ini banyak keluarga yang memberi obat dengan membeli sendiri di toko obat, maka untuk sementara berhenti dulu, konsultasi dengan dokter,” katanya.
Baca juga: Dinkes: Kasus gangguan ginjal akut di Jatim naik jadi 30 kasus
Baca juga: Kondisi pasien anak gangguan ginjal akut di NTT membaik
Dokter juga diminta untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang gejala gagal ginjal akut yang kerap terjadi pada anak, seperti anak tidak buang air kecil dalam waktu yang lama.
“Ketika anak berkurang urine, maka ini tanda ginjal sedang terganggu sehingga cepat dilakukan upaya pertolongan,” katanya.
Selain itu, IDI juga memerintahkan seluruh dokter di wilayah Aceh untuk terus melaporkan ke IDI kabupaten/kota maupun provinsi apabila menemukan peningkatan kasus baru secara signifikan di wilayah kerjanya.
“IDI akan sinergi dengan IDAI, Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk terus mengedukasi masyarakat guna menekan kasus gangguan ginjal akut pada anak ini semaksimal mungkin di Aceh,” katanya.
Baca juga: Separuh dari 241 pasien gagal ginjal akut di Indonesia meninggal
Dokter juga diminta untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang gejala gagal ginjal akut yang kerap terjadi pada anak, seperti anak tidak buang air kecil dalam waktu yang lama.
“Ketika anak berkurang urine, maka ini tanda ginjal sedang terganggu sehingga cepat dilakukan upaya pertolongan,” katanya.
Selain itu, IDI juga memerintahkan seluruh dokter di wilayah Aceh untuk terus melaporkan ke IDI kabupaten/kota maupun provinsi apabila menemukan peningkatan kasus baru secara signifikan di wilayah kerjanya.
“IDI akan sinergi dengan IDAI, Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk terus mengedukasi masyarakat guna menekan kasus gangguan ginjal akut pada anak ini semaksimal mungkin di Aceh,” katanya.
Baca juga: Separuh dari 241 pasien gagal ginjal akut di Indonesia meninggal
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022