"Insya Allah semoga pada kunjungan yang berikutnya adalah kunjungan yang mulia ke Palestina saat Palestina sudah merdeka dengan Yerusalem sudah merdeka, dan kita bisa shalat bersama-sama secara berjamaah di Masjid Al Aqsa, Insya Allah," kata PM Shtayyeh saat menyampaikan pernyataan pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin.
PM Mohammad IM Shtayyeh melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia termasuk dengan menandatangani nota kesepakatan (MoU) tentang pendirian Otoritas Obat dan Makanan Independen di Palestina yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Lami mengapresiasi dukungan perjuangan yang mulia dalam mendukung bangsa Palestina dan mendukung rekonsiliasi bangsa Palestina untuk tercapainya kemerdekaan dan perdamaian bangsa Palestina," tambah PM Shtayyeh.
Ia menyebut kunjungannya ke Indonesia merupakan puncak hubungan 33 tahun bilateral diplomatik kedua negara.
Baca juga: PM Shtayyeh sampaikan terima kasih atas dukungan kemerdekaan Palestina
Baca juga: Jokowi: Indonesia beri bantuan persiapkan Palestina merdeka
"Kami sangat mengapresiasi hikmah dan kebijakan yang mulia dalam mengelola adanya keanekaragaman di Indonesia yang memerlukan kebijakan luar biasa yang mana Pak Presiden berhasil mengelola nya," ucap PM Shtayyeh.
Penandatanganan nota kesepakatan (MoU) tentang pendirian Otoritas Obat dan Makanan Independen di Palestina yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) oleh kedua negara, kata PM PM Shtayyeh, menunjukkan dukungan nyata bagi Palestina.
"Kami juga menyambut banyaknya kunjungan wisatawan Indonesia ke Al Aqsa, ini menjadi bentuk bangsa Indonesia ke Palestina, sehingga ada hubungan rakyat ke rakyat sehingga memperkuat sektor negara ke negara," tambah PM Shtayyeh.
Masjid Al Aqsa menjadi salah satu tempat sakral dan bersejarah bagi umat Muslim di Kota Lama Yerusalem, namun lokasi itu juga kerap menjadi tempat berkonflik antara Israel dan Palestina.
Contohnya ribuan warga dari kelompok ultranasionalis Yahudi Israel pada 29 Mei 2022 menggelar pawai bendera di Yerusalem, memperingati perebutan Kota Tua dalam perang Timur Tengah pada 1967. Invasi Israel yang meningkat pada 1967 berujung pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua dan Al Aqsa.
Baca juga: PM Palestina harap Indonesia sampaikan dukungan di G20
Jordania dan Israel sepakat umat Muslim memiliki kendali atas hal-hal di dalam kompleks Masjid Al Aqsa, sedangkan Israel akan mengendalikan keamanan eksternal. Umat non-Muslim diizinkan masuk ke situs selama jam berkunjung, tetapi tidak akan diizinkan untuk berdoa di sana.
Pada 2020, akses ke kompleks masjid Al Aqsa ditutup untuk umum selama bulan Ramadhan karena pandemi COVID-19 dan pembukaan kembali dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat serta jumlah jamaah dibatasi.
Pada 2021 saat Ramadhan juga, kompleks masjid Al Aqsa menjadi tempat bentrokan antara polisi Israel dan jemaah Muslim yang berkembang menjadi perang 11 hari antara kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan Israel.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022