Pada pukul 08.06 GMT, rubel tidak berubah terhadap dolar diperdagangkan pada 61,29. Rubel telah naik 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 60,17 terhadap euro dan turun 0,5 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 8,35.
Rubel ditopang oleh periode pajak akhir bulan yang biasanya melihat perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor mengubah pendapatan valuta asing menjadi rubel untuk membayar kewajiban pajak domestik.
Peran pembayaran pajak dan dividen perusahaan Rusia yang dibayarkan pada November akan membantu rubel melanjutkan tren penguatan umum menuju 60 terhadap dolar, kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di Locko Invest.
Bank sentral Rusia menjadi fokus, setelah memangkas suku bunga enam kali tahun ini setelah kenaikan darurat menjadi 20 persen pada Februari karena Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina, menyebabkan inflasi melonjak.
Bulan lalu bank memangkas suku bunga menjadi 7,5 persen, tetapi menghilangkan panduan tentang perlunya pengurangan di masa depan.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 92,3 dolar AS per barel.
Indeks saham Rusia menguat.
"Pasar akan didukung oleh ekspektasi dimulainya (pembayaran) dividen dari Gazprom dan Tatneft, yang akan memberikan bahan bakar untuk mengembangkan pertumbuhan indeks," kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan.
Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 1,4 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.064,7 poin, terkuat sejak 6 Oktober. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel meningkat 1,3 persen, menjadi diperdagangkan pada 2.070,3 poin.
Baca juga: Rubel Rusia menguat menuju 61 per dolar, didukung pembayaran pajak
Baca juga: Rubel Rusia sedikit melemah dengan fokus pasar pada lelang obligasi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022