Suzuki juga mengatakan dia tidak melihat kontradiksi antara intervensi mata uang pembelian yen pemerintah dan kebijakan moneter ultra-longgar bank sentral Jepang (BoJ).
"BoJ bertanggung jawab untuk memutuskan kebijakan moneter," kata Suzuki pada konferensi pers reguler, menambahkan bahwa kebijakan bank sentral ditujukan untuk mencapai stabilitas harga.
BoJ akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah pada pertemuan kebijakan dua hari yang berakhir pada Jumat (28/10/2022).
Jepang telah melakukan intervensi pembelian yen untuk mengatasi penurunan tajam mata uang yang tidak diinginkan, sebagian didorong oleh perbedaan antara kebijakan moneter ultra-longgar BoJ dan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS.
Suzuki mengulangi bahwa pemerintah tidak akan mentolerir pergerakan yen yang terlalu bergejolak yang didorong oleh perdagangan spekulatif.
"Jika kita membiarkan pergerakan mata uang yang bergejolak tajam, didorong oleh perdagangan spekulatif, tanpa pengawasan, itu akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan dan rumah tangga," kata Suzuki.
Dia juga mengatakan intervensi pembelian yen Jepang ditujukan untuk menghaluskan volatilitas pasar, menandakan bahwa Tokyo tidak menargetkan tingkat mata uang tertentu dalam memutuskan kapan harus melangkah ke pasar untuk membeli yen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022