Disiarkan Variety, Selasa, album terakhir yang berhasil mencetak angka tersebut adalah "Reputation" pada tahun 2017, yang tak lain milik Swift juga.
Selain itu, "Midnights" mencapai prestasi tersebut hanya dalam tiga hari pertama di pasar. Menurut laporan Luminate, album tersebut terjual 1,2 juta unit dalam semua format, termasuk digital dan CD selama akhir pekan 21-23 Oktober.
Penjualan fisik ini adalah sesuatu yang langka. Tak hanya itu, dalam tiga hari pertama, album tersebut meraup lebih dari 284 juta streaming, termasuk audio dan video secara bersamaan.
Billboard juga telah melaporkan pada hari Sabtu (22/10) bahwa hanya dalam satu hari "Midnights" telah mencatatkan penjualan besar untuk piringan hitamsejak 1991.
Salah satu faktor yang membuat "Midnights" mendapat penjualan besar adalah lantaran ada jeda waktu yang cukup lama antara album sebelumnya seperti "Folklore" dan "Evermore" yang dirilis pada tahun 2020.
Album piringan hitam terbaru Swift bisa didapatkan di berbagai toko serta untuk pemesanan web.
Banyak penggemar yang membeli dalam beberapa edisi, sebab Swift menawarkannya dengan lima LP yang berbeda, empat di antaranya dengan sampul dan varian warna yang berbeda. Ditambah lagi edisi "Target" yang terpisah, dan memiliki warna sampul berbeda.
Edisi CD juga tersedia dengan empat sampul dan artwork yang berbeda sehingga penggemar Swift berlomba-lomba untuk mengumpulkannya sebagai koleksi.
Akan tetapi, rekor streaming pekan ini dipegang oleh Bad Bunny dengan "Un Verano Sin Ti" yang meraih 356,55 juta dalam minggu debutnya. Meski demikian, "Midnights" masih memiliki peluang untuk melampauinya.
Baca juga: Kemarin, ragam modus peretasan hingga JAY B di Jakarta
Baca juga: Taylor Swift pecahkan rekor di Spotify lewat "Midnights"
Baca juga: Taylor Swift beri bocoran video musik "Midnights"
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022