“Untuk mempercepat pemahaman masyarakat mengenai ESG, BRI menempuh strategi role model yang diimplementasikan melalui berbagai program berkelanjutan," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Penerapan prinsip-prinsip ESG terus diakselerasi oleh pemerintah dengan melibatkan seluruh pelaku usaha dan BRI mengakselerasinya antara lain dengan Program BRI Menanam. Dalam program itu, BRI menyalurkan 1,75 juta bibit pohon hingga tahun 2023 kepada nasabah pinjaman, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca juga: BRI perkuat penerapan prinsip ESG melalui BRI Menanam
Dari bibit pohon tersebut, diperkirakan penyerapan emisi mencapai 108.065 ton karbondioksida (CO2) pada tahun kelima, berdasarkan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam, serta potensi mortalitasnya.
Ia menyebutkan penyaluran bibit pohon ini dijalankan oleh 799 BRI unit, 236 kantor cabang, dan 17 kantor regional. Adapun jenis bibit tanaman yang diberikan diantaranya durian (33,64 persen), mangga (22,45 persen), alpukat (21,8 persen), jambu (5,79 persen), jeruk (2,39 persen), dan jenis pohon lainnya (14,65 persen).
“Programnya memang sangat ambisius karena sekarang setiap nasabah yang akan kredit KUR itu selain dia berjanji melunasi kredit, dia juga harus berkomitmen untuk merawat pohon. Tanamannya kami sediakan, bibitnya kami sediakan gratis, tetapi nanti nasabah harus menanam dan merawatnya,” tutur Sunarso.
Baca juga: Program BRI Menanam diproyeksi serap karbon 108 ribu ton CO2 pada 2026
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022