• Beranda
  • Berita
  • Pakar sarankan orang tua catat nama dan tanggal konsumsi obat

Pakar sarankan orang tua catat nama dan tanggal konsumsi obat

25 Oktober 2022 17:04 WIB
Pakar sarankan orang tua catat nama dan tanggal konsumsi obat
Petugas menunjukkan famplet pemberitahuan penghentian penjualan obat sirop di sebuah apotek di Cipocok, Kota Serang, Banten, Selasa (25/10/2022). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.

karena nanti jika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan dan diduga karena obat maka catatannya ada

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zulies Ikawati menyarankan para orang tua senantiasa mencatat nama dan tanggal obat yang dikonsumsi anak guna memudahkan dalam pemeriksaan jika anak sakit.

“Mulai biasakan mencatat obat yang diminum anak kita, mereknya apa, kapan diminumnya, karena nanti jika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan dan diduga karena obat maka catatannya ada,” kata Zulies dalam diskusi IDI Menjawab yang disiarkan secara daring diikuti di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan bahwa hingga saat ini Kementerian Kesehatan masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait dugaan obat sirop dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Ditilen Glikol (DEG) yang menjadi penyebab lonjakan signifikan pada kasus gagal ginjal akut pada anak.

Namun, dari sebagian pasien gagal ginjal akut, Kemenkes menemukan bahwa pasien anak tersebut mengonsumsi obat dengan kandungan EG dan DEG. Di sisi lain, ada juga orang tua yang mengaku bahwa anaknya yang menderita gagal ginjal akut tidak mengonsumsi obat sirop yang terdapat kandungan EG dan DEG.

“Maka catatlah obat yang diminum karena memudahkan kita menelusuri. Kadang-kadang ketika ditanya suka lupa dan sudah dibuang obatnya. Ini momentum kita aware dan peduli pada obat yang diminum,” ucapnya.

Baca juga: Wagub Lampung: Cari alternatif pengganti obat sirop saat anak demam

Baca juga: Jubir: Berhenti berikan obat sirop di rumah cegah gangguan ginjal anak

Lebih lanjut Zulies juga meminta orang tua tidak berlebihan dalam memberikan multi vitamin kepada anak termasuk vitamin yang berbentuk sirop.

Ia menegaskan bahwa vitamin merupakan suplemen tambahan yang hanya diberikan jika tubuh kekurangan vitamin tersebut. Penambahan vitamin pun juga tidak harus dari vitamin namun bisa mengandalkan sayur dan buah.

“Kalau makannya sudah bergizi apalagi bayi masih ASI, itu tidak perlu diberikan vitamin, bisa diperoleh dari bahan alami juga seperti buah dan sayur. Kala memang tidak sangat krusial dan dalam kondisi biasa tidak harus tiap hari minum multi vitamin sirop,” tegasnya.

Selain itu, pengurangan konsumsi obat sirop juga bisa dilakukan dengan memberikan obat puyer kepada anak. Ia menuturkan bahwa obat puyer biasanya sudah diberi pemanis agar anak tidak terlalu merasakan pahit ketika mengonsumsinya.

Orang tua juga bisa menambahkan sedikit air gula atau madu agar anak-anak mau mengonsumsi obat puyer.

“Kalau mau ditambah dengan air gula tidak apa-apa karena tidak berdampak terlalu signifikan. Susu juga bisa tapi harus dilihat dulu obatnya berinteraksi dengan susu,” kata dia.

Baca juga: Pemerintah percepat pengadaan obat ginjal akut anak fomepizol

Baca juga: IDAI Jambi minta orang tua pahami dosis obat demam pada anak

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022